arrisalah13.blogspot.com - DAMASKUS - Setelah melakukan serangan pengecut dengan senjata kimia pada Rabu (21/8/2013) dini hari, pasukan rezim Nushairiyah Suriah dan milisi-milisi Syiah bayarannya melakukan bombardir massif dengan pesawat tempur, rudal dan artileri berat di distrik Ghautah Timur dan desa Jaubar, Damaskus sepanjang hari Rabu (21/8/2013) dan Kamis (22/8/2013).  

Bombardir massif selama dua hari itu disusul dengan serangan darat. Pasukan rezim Nushairiyah Suriah dan milisi-milisi Syiah bayarannya dikerahkan dalam jumlah besar untuk merebut desa Jaubar, ibukota Damaskus dan kota-kota dalam distrik Ghautah Timur, pinggiran Damaskus.
Mujahidin Islam dan mujahidin FSA menghadang serangan darat tersebut dengan gagah berani. Keunggulan rezim Nushairiyah dalam hal jumlah pasukan dan kecanggihan peralatan tempur sedikit pun tidak membuat nyali mujahidin ciut.
Mujahidin Liwa’ al-Islam berhasil menghancurkan dan melumpuhkan sedikitnya 11 tank rezim Nushairiyah Suriah saat menghadang serangan besar-besaran pasukan teroris Bashar Assad di desa Jaubar dan kota Zamalka, laporan situs Koordinator Ghautah Timur.
Rezim Nushairiyah Suriah melakukan pembantaian terbesar dengan senjata kimia di desa-desa dan kota-kota dalam distrik Ghautah Timur, provinsi pinggiran Damaskus dan kota Moadamiyah asy-Syam, provinsi Damaskus pada Rabu (21/8/2013) pukul 02.45 dini hari.
Serangan dengan senjata kimia itu dilakukan saat penduduk sipil muslim yang tak berdosa tengah terlelap tidur. Serangan senjata kimia menghantam kota Ain Turma, Zamalka, Saqba, Dauma, Daraya, Moadamiyah, Erbin, Kafr Batna dan sejumlah kota lainnya dalam distrik Ghautah Timur. Serangan senjata kimia juga menghantam kota Moadamiyah asy-Syam di provinsi Damaskus.
Berdasarkan data yang berhasil dikumpulkan oleh aktivis kemanusiaan dan kesehatan sampai Kamis (22/8/2013) siang, sedikitnya 1700 warga sipil muslim gugur dan dan 6000 lainnya dalam kondisi tidak sadarkan diri sampai. Mayoritas korban adalah anak-anak dan wanita, tulis situs Koordinator Ghautah Timur.