Selasa, 10 September 2013

HRW Temukan Bukti, Roket Bermuatan Gas Kimia Hanya Dimiliki Rezim Assad


By on 19.01



HRW mengatakan roket yang membawa hulu ledak bermuatan gas sarin hanya dimi8liki oleh Pasukan Bashar Assad. (Reuters)
HRW mengatakan roket yang membawa hulu ledak bermuatan gas sarin hanya dimi8liki oleh Pasukan Bashar Assad. (Reuters)

arrisalah13.blogspot.com -  Damaskus – Sejumlah bukti dari pembantaian warga sipil di Damaskus timur pada bulan lalu menunjukkan keterlibatan kuat yang dilakukan oleh pemerintah Suriah sebagai aktor serangan senjata kimia, demikian laporan Human Rights Watch pada hari Selasa, (10/09).

Seperti dilansir dari Reuters, laporan ini mendasarkan kesimpulannya pada keterangan saksi dan staf medis demikian juga analisis dan pakar persenjataan. HRW mengatakan bukti yang ada dan jenis yang digunakan hanya dimiliki oleh militer Suriah. Efek yang terlihat pada korban menunjuk pada senjata kimia agen saraf, kemungkinan besarnya Sarin.
HRW mengatakan tidak mungkin sejauh ini melaporkan total jumlah korban tewas secara tepat, tapi mereka mencatat bahwa estimasi dalam satu distrik/kabupaten adalah lebih dari 700 orang dan Medecins Sans Frontieres (MSF) telah melaporkan bahwa sedikitnya 3.600 orang dirawat karena gejala yang konsisten dengan paparan neurotoksin (keracunan saaraf).
Meskipun Damaskus belum menandatangani konvensi senjata kimia tahun 1993, rezim Bashar Assad tetap melakukan pelanggaran hukum internasional protokol Jenewa 1925 yang melarang penggunaan senjata kimia . HRW menambahkan, “Hukum kebiasaan internasional melarang penggunaan senjata kimia dalam semua konflik bersenjata”.
Penulis laporan ini, Peter Bouckaert, tidak secara eksplisit meminta respon untuk menghukum Suriah, tetapi ia berpendapat serangan gas kimia atas pinggiran wilayah Ghouta yang telah dikuasai pejuang Suriah itu harus fokus untuk menghalangi penggunaan senjata tersebut dan melindungi penduduk sipil Suriah lebih luas.
Senjata itu cuma militer Suriah yang punya
Bouckaert menemukan bahwa ada dua jenis proyektil yang digunakan untuk menyebarkan agen saraf dalam serangan ke timur dan barat wilayah Ghouta. Yang pertama adalah roket 330mm ” yang tampaknya memiliki hulu ledak yang dirancang untuk diisi muatan besar bahan kimia cair.
Kedua, yang digunakan dalam serangan Ghouta barat, adalah roket 140mm produksi Soviet yang dapat melontarkan tiga hulu ledak sekaligus, salah satu dari mereka secara khusus dirancang untuk membawa muatan 2.2kg gas sarin.
Human Rights Watch dan para pakar senjata yang memantau penggunaan senjata di Suriah tidak mempunyai catatan bahwa pejuang oposisi Suriah memiliki senjata jenis roket 140mm dan 330mm yang digunakan dalam serangan tersebut, “kata Bouckaert.
Ia mengatakan bahwa pemerintah Suriah tidak memiliki bukti kredibel untuk mendukung klaim mereka bahwa serangan kimia dilakukan oleh kelompok pejuang oposisi terhadap pendukung mereka sendiri. Laporan tersebut menyatakan bahwa klaim tersebut “kurang kredibilitas dan tidak konsisten dengan bukti yang ditemukan di tempat kejadian”.
Bouckaert mengatakan, “Bukti ini sangat menunjukkan bahwa pasukan pemerintah Suriah meluncurkan roket yang membawa hulu ledak kimia ke pinggiran kota Damaskus pada pagi mengerikan itu”.
HRW tidak mampu mendapatkan akses ke lokasi serangan itu karena ditembaki pasukan Bashar Assad, tetapi mereka berhasil melakukan wawancara dengan korban dan staf medis, dan menganalisa gambar fragmen roket yang diambil oleh sumber-sumber kelompok tersebut di sekitar Damaskus.
sumber : kiblat.net

0 komentar:

Posting Komentar