Minggu, 03 Februari 2013

Senjata dan Keahlian Tempur Sat-81 Gultor Kopassus


By on 22.58

Jenderal SBY saat mencoba senjata di Mako Kopassus

Jakarta - Bila ada penanggulangan teror, yang pertama terlintas pasti nama Densus 88. Ya, satuan khusus kepolisian ini memang dikenal vokal dalam pemberantasan terorisme. Sebenarnya masih ada beberapa satuan khusus selain Densus 88. Salah satunya adalah Sat-81 Gultor. Selain lebih piawai, mereka juga lebih berprestasi. 

Berikut sekilas pandang tentang satuan khusus yang menginduk pada Kopassus ini.
Satuan 81/Penanggulangan Teror atau disingkat Sat-81 Gultor adalah satuan dalam  Kopassus yang komposisinya setingkat dengan Grup. Satuan ini dibentuk oleh Kabais ABRI  dan diresmikan pada 30 Juni 1982 dengan nama  Detasemen 81 (Den-81) Kopassandha. Satuan ini dibentuk setelah terjadinya pembajakan pesawat Garuda oleh teroris yang berasal dari Indonesia dan  berhasil dilumpuhkan oleh pasukan Komando TNI AD di Don Muang.
Dari perkembangan namanya kemudian dirubah menjadi Satuan 81 Penanggulangan Teror (Sat-81 Gultor). Dan pada periode 1995­ - 2001, Den-81 sempat dimekarkan jadi Group 5 Antiteror.
Satuan ini dilengkapi dengan berbagai macam senjata khusus seperti Minimi 5,56mm, MP5 9mm, Uzi 9mm, Beretta 9mm, Galil, Colt M16A1/A4, SIG-Sauer 9mm, SPR dan beberapa jenis lagi  sniper khusus. Selain keahlian penggunaan senjata, satuan juga dilengkapi dengan kemampuan perang biologi dan kimia, penanggulangan bahan peledak, bajak udara.
Minimi 5,56mm



Senjata sniper, SPR



Menteri Pertahanan dalam peninjauan ke Mako Kopassus, sempat menyaksikan  peragaan serangan kilat Sat Gultor kesebuah gedung, penyelamatan sandera dan pelumpuhan kelompok teroris, yang dilakukan dari berbagai arah dengan personil yang terbatas, dan hanya dalam hitungan menit. Menggunakan bom kejut, peledakan akses masuk dan serangan mendadak. 
HK MP5, senjata favorit pasukan komando 

Selain itu dalam demo pada mock up  pesawat dimana penulis serta beberapa pejabat tinggi diperlakukan sebagai sandera. Saat penyelamatan, dilakukan uji ketepatan menembak yang sangat cepat dan tepat dikanan kiri tempat duduk dengan peluru tajam. 
Armalite, Colt M-16 A1

Juga demo tembak runduk, oleh sniper yang tersembunyi pada jarak sekitar 400 meter, yang menembak sasaran berupa balon berdiameter 25 cm, semua langsung pecah dengan masing-masing satu tembakan, termasuk balon yang berada didalam lemari kaca.
 Galil, senapan serbu made in Israel

Itulah beberapa kemampuan Sat-Gultor yang menggiriskan. Satuan ini selalu siap dioperasikan dalam 24 jam, baik untuk penanggulangan teror, operasi intelijen-kontra intelijen, perang kota serta juga bajak udara.
Pistol Beretta 9mm

Menurut Danjen Kopassus, perlengkapan Gultor hampir 100% lengkap dan yang kini terus dilanjutkan adalah upaya pembinaan sumber daya manusia. Seperti diketahui, selain Sat-Gultor, TNI AL juga mempunyai pasukan anti teror khusus laut yang dikenal dengan nama Den Jaka (Detasemen Jala Mangkara). TNI AU memiliki pasukan anti teror khusus pembajakan udara yang diberi nama Detasemen Bravo-90.
 Pistol SIG Sauer 9mm

Dari apa yang diamanatkan oleh Presiden, nampaknya detasemen anti teror TNI akan dilibatkan secara lebih aktif dalam penumpasan ancaman teror yang dirasa semakin mengganggu. Presiden SBY kini sudah menekankan, bahwa Polri tetap sebagai garda terdepan, TNI membantu secara aktif. Pelibatan dalam bentuk BKO (Bawah Kendali Operasi) ataupun BP (Bawah Perintah), terhadap “troef”  yang dimiliki TNI ini tampaknya akan segera bergulir.

Belum saatnya bangga

Kopassus digadang-gadang sebagai kekuatan militer terkuat di negeri ini. Namun prestasi kopassus sebenarnya bukan hal langka bagi satuan khusus di negara-negara kuat. Bisa jadi ini hanya untuk menutupi kelemahan militer Indonesia sendiri.

Indonesia hari ini masih kalah dalam alutsista dibandingkan Malaysia. Skuadron Sukhoi ataupun F-16 Singapore juga lebih mumpuni. Kalaulah Indonesia kuat, tentu Malaysia tidak berani seenaknya mengobok-obok Indonesia bahkan hinggga merebut pulau Sipadan dan Ligitan.

Untuk menutupi semua ini, digubahlah tokoh pahlawan baru semacam Kopassus. Tak jauh beda dengan Amerika yang punya rambo.
  sumber : lasdipo.com

0 komentar:

Posting Komentar