Rabu, 06 Februari 2013

3D Cybertaksonomi, Pembedahan Virtual yang Bikin Bergidik


By on 18.13


Pembedahan virtual terhadap satu cacing laut spesies Polychaeta.

Satu cacing oranye menyala terlihat di lautan gelap--dan kemudian dengan cepat mengelupas diri, mengungkapkan labirin organ internalnya. Sama cepatnya, cacing-cacing menutup dirinya, akhirnya terlihat lagi sebagai seutas kecil pita bulu tergantung di lautan bertinta.



(video: Sarah Faulwetter, Hellenic Centre for Marine Research/YouTube)

Imuwan berharap suatu saat mereka memiliki perpustakaan digital visualisasi seperti tadi, bahkan jika perlu satu untuk setiap organisme hidup. Saat ini sejumlah sumber daya dunia maya tengah membantu para pakar zoologi untuk mengkaji dan mengidentifikasi kehidupan di muka bumi.

Cacing dalam imaji dreamscpae digital itu adalah seekor spesies polychaeta (di Indonesia cacing wawo masuk dalam spesies tersebut), yang ditembak dengan mikromografi sinar X, versi pemindai CT klasik yang dibuat untuk obyek miniatur.

"Hasil ini kami harapkan membua pengakuan lebih luas pentingnya penggunaan teknik pengambilan gambar visual noninvansiv dalam sains kehewenanan," ujar pakar zoologi, Alexander Ziegler dari Charité-Universitätsmedizin Berlin. Ia sendiri tidak terlibat dalam studi tersebut.

"Kemajuan teknologi mutlak diperlukan bila kajian zoologi klasik ingin berpartisipasi dalam revolusi digital dan menjangkau pemirsa lebih luas," ujarnya seperti dikutip Wired.com.

Para ilmuwan berharap pembedahan virtual tersebut akan menyemai pertumbuhan arsip organisme digital secara global. "Keuntungan sistem ini salah satunya mengurangi risiko saat mengirimkan spesimen berharga dari  satu laboratorium ke laboratorium lain,' ujar satu peneliti yang terlibat dalam studi tersebut, Sarah Faulwetter.

"Dan satu lagi pembedahan organisme secara virtual dulu sesuatu yang sama sekali tak mungkin dilakukan dengan perangkat ala museum yang berusia berabad-abad."
Berikut di bawah ada beberapa video koleksi Faulwetter dan timnya yang barus saja dipublikasikan. Mereka mengarsipkan fauna laut di Laut Mediterrania.




sumber : REPUBLIKA.CO.ID,

0 komentar:

Posting Komentar