Beredar pesan berantai bahwa petugas Badan Narkoitka Nasional (BNN) meminta sejumlah uang kepada para terperiksa yang bebas. Informasi tersebut mengatasnamakan Mira, manajer Raffi Ahmad sebagai penulisnya.
“Tidak, itu sama sekali tidak benar. Kami sudah minta keterangan Mira juga, dan ternyata ia sendiri merasa tidak pernah menulis pesan itu,” kata Kepala Bidang Hubungan Masyarakat BNN, Kombes Sumirat Dwiyanto, di Jakarta Timur, Senin (3/4).
Kalaupun benar ada pemerasan, dia menjamin jika oknum tersebut anggota palsu. “Sudah sering ada laporan seperti ini. Kepada masyarakat yang dihadapkan pada situasi semacam ini mohon jangan tanggapi, kalau perlu laporkan pada polisi,” katanya.
Lebih lanjut, Sumirat menegaskan, BNN dalam setiap upayanya mengusut kasus narkoba akan selalu berusaha transparan. Ia berujar, setiap orang yang diperiksa tak ada sangkut pautnya dengan narkoba, pasti akan dilepaskan BNN.
“Tapi ya kalau terbukti harus ikuti prosedur yang sudah diterapkan. Intinya kami tidak akan gembar-gembor dalam semua kasus yang ada, kami akan selalu paparkan dulu bukti yang ada,” kata dia.
Dalam penggerebekan pada Ahad (27/1) lalu, BNN menciduk 17 orang dari kediaman Raffi Ahmad di kawasan Lebak Bulus, Jakarta Selatan.
Akan tetapi, dari sekian orang yang ditangkap dan diperiksa oleh BNN, hanya satu orang akhirnya yang ditahan oleh BNN, yakni Raffi Ahmad. Atas fakta tersebut, muncul dugaan BNN sengaja menjebak Raffi untuk mendapatkan sejumlah keuntungan.
sumber : http://www.republika.co.id
0 komentar:
Posting Komentar