PORT MORESBY -- Seorang wanita di Papua Nugini
dibakar hidup-hidup di depan masyarakat. Penyebabnya, wanita bernama
Kepari Leniata itu diduga sebagai penyihir.
Menurut petugas kepolisian, kota ini merupakan salah satu kota dengan angka pembunuhan sihir paling tinggi di Kepulauan Pasifik Selatan.
Perdana Menteri, polisi dan Pengamat Diplomatik mengutuk aksi pembunuhan brutal yang terjadi, Rabu (6/2) kemarin tersebut.
Leniata dilempar tanpa busana oleh beberapa penyerang, disiksa dengan balok panas, disirami bensin lalu dibakar di antara tumpukan ban dan sampah. Seorang polisi, Dominic Kakas mengatakan kejadian itu berlangsung di ibu kota Provinsi Mount Hagen, Western Highland.
Beberapa ribu penonton mengambil foto. Gambar-gambar mengerikan diterbitkan di halaman depan surat kabar paling laku disana, The National and Post-Courier.
Wanita 20 tahun itu diduga melakukan tindakan sihir yang menyebabkan seorang anak laki-laki tewas di rumah sakit sehari sebelumnya.
"Penyelidikan akan terus berjalan. Kami telah memegang petunjuk yang bagus. Suami adalah tersangka utama", ujar Kakas seperti didukil dari AP.
Menurut petugas kepolisian, kota ini merupakan salah satu kota dengan angka pembunuhan sihir paling tinggi di Kepulauan Pasifik Selatan.
Perdana Menteri, polisi dan Pengamat Diplomatik mengutuk aksi pembunuhan brutal yang terjadi, Rabu (6/2) kemarin tersebut.
Leniata dilempar tanpa busana oleh beberapa penyerang, disiksa dengan balok panas, disirami bensin lalu dibakar di antara tumpukan ban dan sampah. Seorang polisi, Dominic Kakas mengatakan kejadian itu berlangsung di ibu kota Provinsi Mount Hagen, Western Highland.
Beberapa ribu penonton mengambil foto. Gambar-gambar mengerikan diterbitkan di halaman depan surat kabar paling laku disana, The National and Post-Courier.
Wanita 20 tahun itu diduga melakukan tindakan sihir yang menyebabkan seorang anak laki-laki tewas di rumah sakit sehari sebelumnya.
"Penyelidikan akan terus berjalan. Kami telah memegang petunjuk yang bagus. Suami adalah tersangka utama", ujar Kakas seperti didukil dari AP.
sumber : REPUBLIKA.CO.ID, |
0 komentar:
Posting Komentar