Pejuang Idiologi militan, rasa untuk kata Mujahidin, harus bersiap diri nas'alullah wal afiah menghadapi gempuran baru, racun manis deradikalisasi. Gaya dan tampilan yang ngustadz, ala tampilan syeikh dari timur tengah, namun bicara nglantur bila berkaitan dengan aqidah al wala' wal baro', patutlah di waspadai. Inilah Saudi, yang mencoba mengikis ideologi jihad, menekan dan membujuk pejuang al-Qaeda yang ditawan untuk dilunakkan. Bujukan kemewahan dunia, perlakuan yang "manusiawi", dengan didirikannya penjara mewah, fasilitas bak bintang 5, bagi yang mau tunduk.
Fasilitas penjara ini dilengkapi dengan tempat sauna, gym, ruang televisi, kolam renang ukuran olimpiade, dan sebuah kamar untuk "menikmati istirahat" dua hari bersama isteri.
Namun setiap harinya wajib untuk mengikuti halaqoh yang mencoba mengajari mereka kesesatan dalam pemikiran jihad mereka. "Dalam rangka memerangi terorisme, kita harus memberi mereka keseimbangan intelektual dan psikologis melalui dialog dan persuasi," kata direktur pusat rehabilitasi itu, Said al-Bishi.
Dalam perkembangannya mereka mengakui diantara binaannya sebanyak 2.336 tawanan, ada yang kembali ke sel radikal, 10 persennya.
Sayyid Qutub Rahimahullah berkata:
Akhi engkau merdeka meski berada di balik jeruji
Akhi engkau merdeka meski diikat belenggu
Jika engkau bersandar kepada Allah,
Apa daya makar musuh terhadap dirimu
Akhi engkau merdeka meski diikat belenggu
Jika engkau bersandar kepada Allah,
Apa daya makar musuh terhadap dirimu
Akhi tentara kezaliman akan hancur
Dan kan terbit fajar baru di ufuk dunia
Maka biarkan ruhmu menyambut kedatangannya
Niscaya kau lihat fajar menyambut kita dari jauh
Dan kan terbit fajar baru di ufuk dunia
Maka biarkan ruhmu menyambut kedatangannya
Niscaya kau lihat fajar menyambut kita dari jauh
Akhi engkau terkena panah kehinaan
Tangan orang yang lemah mengkhianatimu
Sabarlah, tangan itu kan terpotong suatu hari
Dan sarang singa belum lagi mencucurkan darah
Tangan orang yang lemah mengkhianatimu
Sabarlah, tangan itu kan terpotong suatu hari
Dan sarang singa belum lagi mencucurkan darah
Akhi darah mengalir dari kedua tanganmu
Karena tak sudi dilumpuhkan oleh belenggu perbudakan
Pengorbanannya kan diangkat ke langit
Basah oleh darah keabadian
Karena tak sudi dilumpuhkan oleh belenggu perbudakan
Pengorbanannya kan diangkat ke langit
Basah oleh darah keabadian
Akhi benarkah engkau telah bosan melawan
Dan kamu lemparkan senjata dari pundakmu
Lalu siapa yang kan menghibur luka para korban
Dan mengangkat panjinya dari awal kembali
Dan kamu lemparkan senjata dari pundakmu
Lalu siapa yang kan menghibur luka para korban
Dan mengangkat panjinya dari awal kembali
Akhi kau dengarkah erangan tanah
Kerikil-kerikilnya dihancurkan pasukan perusak
Lambung-lambungnya terkoyak oleh pertempuran
Dan menggempurnya setelah sebelumnya keras
Kerikil-kerikilnya dihancurkan pasukan perusak
Lambung-lambungnya terkoyak oleh pertempuran
Dan menggempurnya setelah sebelumnya keras
Akhi hari ini aku adalah kekuatan tak terkalahkan
Kuhancurkan batu-batu gunung menjulang
Esok kan kuhantam dengan kapak terakhir
Kepala-kepala ular, sampai hancur
Kuhancurkan batu-batu gunung menjulang
Esok kan kuhantam dengan kapak terakhir
Kepala-kepala ular, sampai hancur
Akhi jika engkau menangisiku
Dan kau basahi kuburku dengan air mata dalam kesyahduan
Maka nyalakanlah dengan sisa-sisa jasadku lilin
Dan bawalah lilin itu menuju kejayaan kita dulu
Dan kau basahi kuburku dengan air mata dalam kesyahduan
Maka nyalakanlah dengan sisa-sisa jasadku lilin
Dan bawalah lilin itu menuju kejayaan kita dulu
Akhi jika kita mati, kan jumpa dengan para kekasih kita
Taman-taman rabbku telah tersedia tuk kita
Burung-burungnya beterbangan di sekitar kita
Sungguh keberuntungan bagi kita di negeri abadi
Taman-taman rabbku telah tersedia tuk kita
Burung-burungnya beterbangan di sekitar kita
Sungguh keberuntungan bagi kita di negeri abadi
Akhi sungguh aku tak bosan melawan
Tidak pula membuang senjata dari tubuhku
Meski aku dikepung pasukan kezaliman
Aku tetap yakin pagi kan datang
Tidak pula membuang senjata dari tubuhku
Meski aku dikepung pasukan kezaliman
Aku tetap yakin pagi kan datang
Aku yakin dengan jalanku
Menuju Allah, sang pemilik cahaya dan mentari
Jika aku tak lagi bisa melangkah
Aku tetap yakin akan janjiku yang kokoh
Menuju Allah, sang pemilik cahaya dan mentari
Jika aku tak lagi bisa melangkah
Aku tetap yakin akan janjiku yang kokoh
Akhi mereka menangkapmu setelah kami
Dan banyak orang siap datang setelah fajar baru
Jika aku mati, aku syahid
Dan engkau kan berjalan menuju kemenangan besar
Dan banyak orang siap datang setelah fajar baru
Jika aku mati, aku syahid
Dan engkau kan berjalan menuju kemenangan besar
Allah telah memilih kita untuk dakwah-Nya
Dan kita kan berjalan di atas sunnah-Nya
Maka di antara kita ada yang menemui ajalnya
Ada juga yang tetap menjaga janjinya
Dan kita kan berjalan di atas sunnah-Nya
Maka di antara kita ada yang menemui ajalnya
Ada juga yang tetap menjaga janjinya
Akhi, maju dan janganlah toleh ke belakang
Jalanmu telah dibasahi oleh darah
Jangan menoleh ke sana kemari
Jangan memandang selain ke atas
Jalanmu telah dibasahi oleh darah
Jangan menoleh ke sana kemari
Jangan memandang selain ke atas
Kita bukanlah burung yang patah sayapnya
Kita tak sudi dihina atau dijajah
Sungguh aku mendengar suara darah
Terdengar keras memanggil: lawan, dan lawan!
Kita tak sudi dihina atau dijajah
Sungguh aku mendengar suara darah
Terdengar keras memanggil: lawan, dan lawan!
Aku kan membalas, namun untuk Rabb dan Islam
Dan berjalan di atas jalanku dalam yakin
Menuju kemenangan atas seluruh makhluk
Atau menuju Allah bersama orang-orang yang kekal
Dan berjalan di atas jalanku dalam yakin
Menuju kemenangan atas seluruh makhluk
Atau menuju Allah bersama orang-orang yang kekal
sumber : Lasdipo
0 komentar:
Posting Komentar