Kamis, 16 Mei 2013

Rencana Bangun Rumah Sakit Syariah Mendapat Penentangan di AS


By on 21.15











arrisalah13.blogspot.com - CHICAGO - Rencana untuk membangun pusat bedah yang sesuai bagi muslim, yang memungkinkan pasien wanita dapat didiagnosis tanpa khawatir akan dilihat oleh dokter pria, tengah memicu kontroversi di kota Chicago, Amerika Serikat. 


"Saya tidak perlu meninggalkan agama saya di pintu untuk menerima layanan kesehatan," Gihad Ali dari Jaringan Aksi Arab-Amerika seperti dikutip oleh Lake County News-Sun, demikian lansir onislam.net, Kamis 16 Mei.

Rencana itu diungkapkan oleh penduduk Muslim bernama Naser Rustom, untuk membangun sebuah pusat operasi yang sesuai untuk Muslim di pinggiran barat daya dari Orland Park. Dia kemudian mengajukan rencana tersebut lembaga kesehatan negara bagian ( Illinois Health Facilities and Services Review Board) untuk mendapatkan sertifikat guna membangun pusat kesehatan seluas 11.000 kaki persegi atau sekitar 3.000 meter persegi.

Dia menyebutkan bahwa pusat kesehatannya akan mencakup lima kamar operasi, dan mushola. Kliniknya akan menyesuaikan pelayanan bagi muslimah. Dia mengatakan bahwa banyak pasien muslimah merasa tidak nyaman karena dilihat oleh dokter laki-laki saat menjalani operasi.

Rustom mengatakan klinik bedah itu akan menjadi fasilitas perawatan kesehatan pertama di Illinois yang dirancang khusus untuk mengakomodasi kebutuhan dari Muslimah di Amerika.

Namun klinik bedah itu menurutnya juga akan menerima pasien non-muslim yang menginginkan perawatan serupa.

Sayangnya rencana tersebut ditolak secara bulat oleh lembaga kesehatan negara bagian Illinois pada hari Selasa lalu. Dewan kesehatan akan memberikan keputusan resmi pada proyek itu di bulan Juni atau Agustus.

Chicago memiliki komunitas Muslim terbesar di Amerika Serikat dengan sekitar 400.000 Muslim tinggal di sana. Sementara di Amerika sendiri diperkirakan terdapat 6 hingga 8 juta muslim yang tinggal di sana.

Kekhawatiran Muslimah 

Ali, dari Jaringan Aksi Arab-Amerika, mengeluh bahwa banyak rumah sakit gagal untuk mengakomodasi kebutuhan umat Islam.

Berbicara kepada dewan, ia teringat saat ibunya, yang didiagnosis dengan kanker, sangat terkejut bahwa dia bisa dilihat dalam berbagai tahap menanggalkan pakaian oleh dokter laki-laki selama operasinya.

Dia juga mengeluh bahwa ia harus kehilangan banyak waktu untuk shalay karena rumah sakit tidak memiliki fasilitas untuk shalat.

Ali juga mengatakan bahwa sementara Alkitab tersedia di setiap kamar rumah sakit, tidak ada sajadah untuk membantu pasien Muslim melakukan shalat.

Joseph Hylak-Reinholtz, pengacara proyek, mengatakan dua studi menyimpulkan bahwa Muslim Amerika memiliki standar kesehatan lebih buruk daripada non-Muslim karena keengganan untuk pergi ke fasilitas kesehatan. Hal itu karena fasilitas kesehatan tidak mengakomodasi kebutuhan muslimah.

Namun para penentang mengatakan bahwa proyek Muslim tersebut akan menjadi kontraproduktif. Mereka berpendapat bahwa daerah tersebut sudah memiliki rumah sakit operasi yang cukup untuk menangani semua urusan.
sumber : muslimdaily

0 komentar:

Posting Komentar