arrisalah13.blogspot.com - Anggota parlemen senior Israel, Tzachi Hanegbi, membantah tudingan Suriah bahwa serangan Israel dimaksudkan untuk membantu kelompok pemberontak yang menentang rezim Presiden Assad.
Orang kepercayaan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu menegaskan bahwa serangan udara ke wilayah Damaskus itu tidak bertujuan untuk melengserkan rezim Presiden Bashar al-Assad. Melainkan ditujukan bagi kelompok Hizbullah yang dicurigai akan menggunakan senjata kimia Suriah.
“Aktivitas yang dilakukannya hanya ditujukan bagi Hizbullah, bukan terhadap rezim Suriah,” tegas Hanegbi dalam wawancara dengan Israel Radio dan dilansirReuters, Senin (6/5/2013).
Lebih lanjut, Hanegbi menekankan, Israel belum secara resmi mengakui serangan udara yang disebut-sebut dilakukan negara Yahudi ini. Hanegbi justru menyampaikan informasi kunjungan PM Netanyahu ke China pada Minggu (5/5) kemarin, demi menunjukkan bahwa pemerintah Israel tetap berjalan seperti biasa.
Pada saat yang sama, pemerintah Suriah dengan tegas menuding Israel telah melakukan dua kali serangan udara ke wilayahnya, yakni pada Jumat (3/5) dan Minggu (5/5). Suriah mengecam dan menyebut serangan tersebut sebagai deklarasi perang, bahkan menyatakan akan melakukan serangan balasan.
Menanggapi hal tersebut, Hanegbi menyatakan, Israel siap menghadapi kemungkinan apapun yang dilakukan Suriah terhadapnya. “Siap merespons dengan keras jika memang ada agresi terhadap kami,” tegas Hanegbi.
sumber : Bumisyam
0 komentar:
Posting Komentar