arrisalah13.blogspot.com - Kondisi keamanan Irak dianggap semakin mengkhawatirkan. Hal ini dikarenakan meningkatnya serangan terhadap masjid-masjid Ahlussunnah oleh kalangan Syiah di Irak.
Sejak jatuhnya rezim Saddam Husein, Syiah menjadi mayoritas dan menguasai posisi vital pemerintahan hingga ke aparat keamanan.
Dilansir oleh AFP, Selasa (14/05/2013), setidaknya 29 masjid Sunni diserang sejak pertengahan April hingga awal Me 2013. Menurut Mahmoud al-Sumaidaie, seorang wakil kepala sebuah LSM Kemanusiaan Irak. Setidaknya 65 Muslim tewas dalam serangan kelompok Syiah tersebut.
Sebaliknya dilansir oleh The Associated Press, dua masjid agama Syiah juga menjadi target pemboman.
“Satu orang tewas pada periode yang sama.” kata seorang pejabat polisi.
Menurut Al-Sumaidaie, Selama lima bulan terakhir, Kelompok Muslim telah memprotes apa yang mereka klaim adalah perlakuan kelas dua oleh pemerintah terhadap Muslim dan menuntut diakhirinya beberapa undang-undang yang tidak adil terhadap mereka.
Sikap protes itu telah melahirkan bentrokan antara pasukan keamanan dan pengunjuk rasa. Selama tahun 2012, ada 10 rekaman serangan terhadap tempat-tempat suci Umat Islam oleh kalangan Syiah.
Al-Sumaidaie menyimpulkan serentetan serangan terhadap masjid Muslim mungkin ditujukan untuk menekan pengunjuk rasa Sunni untuk berhenti mereka unjuk rasa anti-pemerintah.
“Serangan-serangan ini bertujuan untuk meneror jamaah dan para pengunjuk rasa,” katanya.
Dia juga menuduh milisi Syiah berada di balik serangan terhadap Sunni, tetapi menolak untuk menentukan kelompok mana. Tercatat lebih dari 230 orang telah tewas pasca bentrokan yang dimulai dari permulaan April 2013 itu.
sumber : Bumisyam
0 komentar:
Posting Komentar