Senin, 06 Mei 2013

Sheffield University Boikot Perusahaan Pro-’Israel’, Keberhasilan Gerakan Mahasiswa Inggris


By on 02.19



Kampus Sheffield University. foto: Electronic Intifada
Kampus Sheffield University. foto: Electronic Intifada
arrisalah13.blogspot.com – Universitas Sheffield, Inggris memutuskan kontrak kerja sama dengan perusahaan multinasional, Veolia, menyusul kampanye boikot yang dilakukan Komunitas Palestina. Pada kampanye itu, pihak universitas diminta memutuskan kontrak dengan Veolia karena keterlibatan perusahaan ini dalam hal pemberian jasa pengolahan sampah dan transportasi di permukiman ilegal Yahudi di Tepi Barat.

Dalam sebuah pernyataan tertulis yang dirilis belum lama ini, Komunitas Palestina di Universitas Sheffield mengatakan:
“Keputusan ini datang setahun setelah aksi protes yang dilakukan Komunitas Palestina dan badan-badan mahasiswa yang menentang kehadiran Veolia di kampus. Protes ini bagian dari kampanye Boikot, Divestasi dan Sanksi (BDS) yang dilakukan Senat Mahasiswa untuk melawan pelaku kejahatan perang di wilayah Palestina yang diduduki.
Dengan menjadikan kampanye BDS ini sebagai bagian dari kebijakan senat, sangat mungkin untuk mengirimkan pesan yang kuat pada universitas bahwa semua badan mahasiswa tidak menginginkan adanya perusahaan seperti Veolia yang tidak bermoral.
Setelah kebijakan ini sukses pada pemungutan suara Oktober lalu, kami telah bekerja dengan berbagai kelompok untuk melobi dan menekan universitas agar mengambil sikap atas permintaan mahasiswa. Dalam upaya ini, Komunitas Palestina menandatangani sebuah surat terbuka yang juga diikuti oleh kelompok lainnya, melakukan demo di tempat terbuka serta menerima surat dukungan dari kelompok HAM di Palestina, ‘israel’ dan wilayah lain.”
Beberapa pekan setelah kampanye BDS dan penentangan terhadap Veolia, pihak universitas memutuskan untuk tidak memasukkan klausul perpanjangan kerja sama dengan Veolia dalam kontraknya. Salah satu universitas terbesar dan terkemuka di Inggris ini memutuskan untuk melakukan tender baru.
Kontrak pengolahan limbah kini dimenangi oleh salah satu kompetitor Veolia. Ini merupakan pertama kalinya sebuah universitas memutuskan kerja sama dengan Veolia berdasarkan desakan mahasiswanya.
Replika tembok apartheid ‘israel’ berdiri di tengah kampus. Membuka mata civitas akademika Sheffield University atas kezhaliman yang dialami rakyat Palestina. foto: Palsolidarity
Solidaritas Meluas
Kemenangan Sheffield menandai sebuah sukses besar dalam pergerakan mahasiswa untuk Palestina di Inggris. Pada bulan Pebruari lalu, wakil duta besar ‘israel’ untuk Inggris, Alon Roth-Snir dipaksa menghentikan pidatonya di Universitas Essex karena protes mahasiswa. Pidato Roth-Snir sebelumnya di Universitas Birmingham juga banyak diinterupsi.
Kemudian jaringan mahasiswa “We Are All Hana Shalabi” menggelar demonstrasi besar-besaran di Skotlandia saat serangan zionis di Jalur Gaza pada November 2012. Pada bulan Januari, para mahasiswa di Universitas Robert Gordon mengumumkan bahwa mereka berhasil menekan pihak universitas untuk menghentikan hubungan dengan perusahaan air ‘israel’, Eden Springs yang terlibat dalam pencurian air-air milik warga Palestina. Saat ini setidaknya ada tujuh kampus di Inggris yang menolak keberadaan perusahaan ini.
Senat Mahasiswa Dukung BDS
Pada tahun akademik ini juga terlihat banyak senat mahasiswa yang mulai menunjukkan dukungannya untuk memboikot ‘israel’. Bulan lalu, para mahasiswa dari Universitas Sussex melakukan pemungutan suara terkait kebijakan penolakan penjualan produk ‘israel’ di toko-toko yang dikelola senat mahasiswa.
desain: Sheffield University Palestine Society
Mereka juga menggelar kampanye penolakan atas kerja sama universitas mereka dengan Veolia. Sebanyak 72% mahasiswa di sana mendukung upaya pemboikotan terhadap produk-produk ‘israel’.
Upaya mendukung BDS juga terlihat di Universitas Queen Mary, London, Universitas College London, Kampus Wadhamdi di Universitas Oxford dan Universitas London Timur. Senat mahasiswa pada lebih dari 20 universitas di London kini secara resmi mendukung BDS.
Keberhasilan kampanye boikot di Universitas Sheffield menunjukkan, penggunaan kebijakan senat mahasiswa untuk mendukung BDS adalah cara yang efektif untuk menekan universitas agar tidak terlibat dengan perusahaan-perusahaan yang mengambil keuntungan dari penjajahan ‘israel’.
Lebih dari 20 kelompok kampus berpartisipasi dalam Pekan Apartheid ‘israel’ 2013 pada akhir Pebruari lalu. Mereka menyelenggarakan sebuah acara bersama beberapa aktivis Palestina, seperti Haidar Eid, Abir Kopty, Yafa Jarrar dan Rafeef Ziadah serta aktivis BDS asal ‘israel’, Ronnie Barkan.
Dengan sukses program kampanye ini, kelompok solidaritas mahasiswa Palestina menyerukan untuk menggelar sebuah konferensi pada tahun akademik baru di bulan Oktober. Konferensi ini diharapkan dapat mengulang kesuksesan kampanye pemboikotan ‘israel’ seperti yang terjadi di Universitas Sheffield.*(Electronic Intifada | MR/Sahabat al-Aqsha)
Pesan cinta mahasiswi-mahasiswi Universitas Islam Gaza kepada rekan-rekannya di Sheffield. foto: Mondoweiss
sumber : Bumisyam

0 komentar:

Posting Komentar