Rabu, 24 Juli 2013

FSA Sepakat Bergabung Jabhat Al Nusrah Untuk Tegakan Islam Di Suriah


By on 02.01



Jabhat Al Nusrah, berperang karena Allah. Bukan karena dendam atau Nasionalisme. Foto : The Guardian
Jabhat Al Nusrah, berperang karena Allah. Bukan karena dendam atau Nasionalisme. Foto : The Guardian









arrisalah13.blogspot.com  - Mayoritas faksi perjuangan yang tergabung dalam Free Syrian Army (FSA) akhirnya mengakui bahwa kekuatan utama perlawanan oposisi ada pada kekuatan faksi perlawanan Jabhat Al Nusrah.

Kelompok yang dikenal dekat dengan jaringan Al Qaidah ini dinilai menjadi barometer utama semangat para pejuang oposisi Suriah.
Dilansir oleh The Guardian, Rabu (08/05/2013). Saat ini terjadi kordinasi serius diantara para komandan faksi oposisi Suriah untuk menyatukan diri dengan Jabhat Al Nusrah. Hal ini dikarenakan bantuan persenjataan yang bertele-tele kelompok international.
Sementara pada kondisi yang sama Jabhat Al Nusrah terus berkembang dengan mengandalkan strategi perangnya sendiri.
“Para pejuang oposisi merasa bangga untuk bergabung dengan al-Nusra,” Jelas Abu Ahmed seorang guru yang kini menjadi komandan di Jabhat Al Nusrah di beberapa kawasan Aleppo.
Menurut Ahmed, salah satu kelebihan Jabhat Al Nusrah dalam peperangan adalah kemampuan mereka berperang dengan mandiri. Jabhat Al Nusrah tidak mengandalkan sokongan senjata dari luar negeri.
Menurutnya Jabhat Al Nusrah ketika menyerang sebuah kota takkan berpindah ke kota lain sebelum mampu menaklukkannya.
“Disini mereka bisa mengumpulkan senjata dari rampasan perang, sementara faksi lain selalu menunggu-nunggu pasokan senjata yang tak menentu” Jelasnya.
Abu Ahmad mengakui faktor ideologi membuat Jabhat Al Nusrah berbeda dari yang lain. Faksi oposisi FSA yang lain ada yang bertarung karena dendam pada Bashar Al Assad, ada yang karena sentimen nasionalisme.
“Tapi Jabhat Al Nusrah berperang karena ingin menegakkan Islam di Suriah” Tandasnya berapi-api.
Kini, Abu Ahmad memerintahkan semua brigade perlawanan oposisi yang dikomandoinya untuk bergabung dengan Jabhat Al Nusrah. Dalam laporan The Guardian, sekitar 80 persen kelompok oposisi kini sepakat menyatukan komando dalam kesatuan Jabhat Al Nusrah.

0 komentar:

Posting Komentar