Rabu, 09 Oktober 2013

Pernyataan Jubir ISIS Terkait Penembakan Abu Ubaidah Al-Binsyi


By on 22.43


Pernyataan Jubir ISIS Terkait Penembakan Abu Ubaidah Al-BinsyiAbu Muhammad Al-Adnani, Jubir Daulah Iraq dan Syam (ISIS).

arrisalah13.blogspot.com -  Raqqa – Juru Bicara Daulah Islam Irak dan Syam, Syaikh Abu Muhammad Al-Adnani mengecam media-media Barat yang melancarkan kampanye media yang tanpa henti terhadap ISIS.
Beberapa di antaranya, seperti disebutkan dalam pidatonya ialah:
Pertama: Menuduh ISIS menargetkan masjid di wilayah Sunni Irak. Contohnya berita penangkapan Muslim awam dari Samarra, dan tentara Daulah berkeliaran di jalan-jalan untuk pemboman masjid Mus’ab bin Umair. Namun masyarakat sunni Irak sudah sadar dan mengetahui kebusukan rezim yang nyata-nyata menargetkan Muslim atau menumpahkan darah mereka. ISIS tidaklah meledakkan masjid atau pasar di mana pun. Itu dalah pekerjaan kaum Syiah, yang dikoordinasi oleh pihak keamanan rezim.
Kaum Sunni mendukung mujahidin di Irak hari ini dan mendukung jihad mereka.
Kedua: Menyembunyikan keberhasilan dan prestasi ISIS di medan perang. Misalnya, di Irak: serbuan ke penjara Abu Ghraib. Media malu memberitakan, meskipun pertempuran ini sangat unik dan merupakan operasi terbesar dan paling kompleks. Selain itu adalah pembebasan ratusan tahanan.
Contoh di Suriah, jika ISIS bekerjasama di lapngan bersama faksi lain, media hanya menyebut nama-nama faksi itu, tanpa menyebutkan ISIS sama sekali. Misalnya pembebasan pangkalan militer di pedesaan Aleppo bersama FSA. Meskipun ISIS telah melakukan persiapan, perencanaan dan pelaksanaan, dengan terbatasnya keterlibatan beberapa prajurit dari FSA, nama ISIS tidak diangkat sama sekali oleh media.
Di Hama juga tidak berbeda. ISIS yang telah membebaskan beberapa desa, menghancurkan beberapa pertahanan Nushairiyah, dan penyerbuan sejumlah markas besar militer Bashar, dan banyak mendapatkan ghanimah, ISIS juga tidak disebut dalam pertempuran ini, meskipun ini pertempuran besar.
Ketiga: Ketika ada suatu masalah terkait Daulah, media Barat begitu cepat memberitakannya, bahkan sebelum masalah itu sampai ke Amir Daulah. Distorsi dan penambahan berlanjut di banyak media selama berhari-hari. Bahkan disebutkan dan diulang-ulang setiap kesempatan dan forum. Sementara itu, bila suatu kesalahan dilakukan oleh kelompok lain, hingga berhari-hari pun tidak ada yang tahu itu.
Syaikh Al-Adnani menyebut bahwa bila dibandingkan, kesalahan kelompok-kelompok lain di lapangan lebih banyak daripada kesalahan yang pernah dilakukan ISIS.
Keempat: Menuduh ISIS dengan tuduhan palsu. Yaitu mengatakan bahwa Daulah merebut wilayah yang sudah dibebaskan oleh FSA, dan menusuk mereka dari belakang.
Misalnya kasus yang mencuat terkait Brigade Keturunan Rasul (Liwa’ Ahfad Rasul). Faktanya, Daulah menjadi bagian terdepan di Raqqa, Dairu Zurr dan lainnya. Pasukan ISIS maju di pedesaan Latakia, bahkan di pinggiran Qardahah, menggempur Nushairiyah di jantung pertahanan mereka.
Selain itu ialah kasus dengan Brigade Badai Utara di kota Azaz. ISIS membuka front di wilayah pedesaan di utara Aleppo.
Dan masih banyak lagi distorsi media terkait ISIS, yang menurut catatan Al-Adnani mengarah kepada upaya pembenturan ISIS dengan faksi-faksi lain, terutama FSA. Selain itu ialah tuduhan bahwa ISIS bermanhaj takfiri ekstrem.
Tanggapan dari ISIS
Berdasarkan semua hal tersebut, maka ISIS menyampaikan beberapa poin penting, di antaranya:
Pertama: Semua fitnah yang dialamatkan kepada ISIS, Al-Adnani meminta agar semua pihak melihatnya berdasarkan pernyataan, rilis, buku, khotbah dan bukti forensik dari ISI. Bukan dengan data ISIS seperti yang diberitakan media.
Kedua: ISIS tidak memiliki keyakinan  bahwa umat Islam secara umum telah kafir. Ini adalah keyakinan khawarij. ISIS berlepas diri dari keyakinan seperti itu. ISIS menganggap bahwa Sunni di Irak dan  dan Syam adalah Muslim. ISIS tidak mengkafirkan salah seorang di antara mereka kecuali telah terbukti kemurtadannya menurut dalil-dalil syar’i yang kuat dan definitif. Bila ISIS menemukan anggota yang berkeyakinan takfiri ekstrem, kami, seperti diungkapkan Al-Adnani, mengatakan itu adalah bid’ah. Kami akan memberikan nasihat dan penjelasan kepadanya. Bila menolak, kami memberikan sanksi dan bila tidak mau kembali maka ISIS mengeluarkan yang bersangkutan dari keanggotaan. Dan ISIS telah berkali-kali mengeluarkan anggota yang berkeyakinan seperti itu, baik dari muhajirin maupun Anshar.
Ala kulli hal, ISIS tidak takut terhadap celaan yang tidak berdasar seperti itu. Sebab keyakinan individu belum tentu sama dengan manhaj organisasi.
“Interpretasi dan perilaku individu yang keliru, tidak mungkin bisa dikendalikan atau dicegah secara keseluruhan di tengah-tengah barisan,” ungkapnya, “Kesalahan individu juga terjadi pada pasukan Nabi saw.”
“Siapa pun yang merasa dizalimi oleh kami, maka inilah harta dan punggung kami. Leher kami tunduk kepada hukum Allah, mulai dari Amir Daulah sampai elemen terkecil dalam tentara Daulah. Jalur-jalur komunikasi terbuka lebar dan markas kami pun jelas tempatnya.”
Ungkapan tersebut dipuji oleh Dr, Iyad Qunaibi, seorang ulama pemerhati gerakan jihad dari Yordania. “Ungkapan Syaikh benar. Kesalahan individu adalah perkara yang wajar terjadi,” komentarnya. Untuk mengatasi ini, menurutnya, sumber-sumber kesalahan bisa ditekan melalui terbiyah iman, cinta dan loyal kepada saudara-saudaranya dari elemen mujahidin mana pun. Loyalitas itu diberikan sesuai kadar ketaatan mereka kepada Allah dan Rasul-Nya, tanpa memandang nama kelompok dan identitas.
Dr. Iyad Qunaibi menggarisbawahi ungkapan Syaikh Abu Muhammad Al-Adnani yang meminta kepada siapa saja yang merasa dizalimi oleh ISIS agar mengambil harta dan menuntut balas. Demikian pula ketundukan ISIS kepada hukum Allah. Karena itulah, Dr. Iyad memberikan pesan kepada anggota ISIS untuk jujur dan tunduk kepada syariat, termasuk dalam kasus yang menyebabkan kematian salah seorang anggota Ahrar Syam, seperti diberitakan kiblat.net sebelumnya.
Pidato Al-Adnani itu, menurut Dr. Qunaibi, merupakan sinyal yang baik tentang manhaj ISIS dalam hubungan dengan elemen FSA dan siapa saja yang mencoba untuk menyeret mereka ke pertempuran internal.
sumber : kiblat.net

0 komentar:

Posting Komentar