arrisalah13.blogspot.com - HOMS – Sekelompok aktivis memublikasikan foto-foto prajurit Basyar Asad di sebuah dinding panjang di dekat kota Al Zahra, Homs. Pada dinding itu, ratusan foto anggota National Defence Forces (NDF) yang berasal dari Al Zahra dan tewas beberapa minggu lalu ditampilkan di hadapan umum.
Kota Al Zahra adalah kota yang dihuni oleh mayoritas penganut sekte Syiah Alawiyah, yang menjadi pendukung keberlangsungan rezim Asad.
Banyak warga sekitar yang tertarik untuk melihat ‘pameran’ foto tersebut dan tidak sedikit dari mereka yang sangat terkejut dengan jumlah prajurit yang tewas. Di antara ratusan prajurit itu terdapat perempuan yang tergabung di NDF dan turut meregang nyawa.
Kelompok aktivis menuding rezim Suriah berupaya menutupi jumlah prajurit dan warga yang tewas sebenarnya. Pun sudah menjadi rahasia umum jika rezim Suriah mengubur pasukannya di tempat yang sangat rahasia guna meminimalisasi kemarahan warga.
“Banyak terjadi insiden yang terjadi antara komite masyarakat dan warga Syiah yang berada di daerah pendukung rezim Asad,” demikian laporan aktivis seperti dilansir dari situs Zaman Al Wasl pada Senin (11/11).
Salah satu contoh insiden yang melibatkan massa pro-rezim dengan pemerintah adalah saat Azdashir Ali Alosh, salah seorang dokter termahsyur yang mendukung rezim Asad. Kala itu, kata sang dokter, seorang anggota NDF menembaknya di perbatasan saat dia dan keluarganya berupaya meninggalkan Suriah.
Keluarga Azdashir bukanlah satu-satunya keluarga yang ingin segera meninggalkan Suriah. Semakin banyak keluarga, terutama dari pihak Syiah Alawiyah, yang berupaya meninggalkan negaranya setelah mengetahui pejuang Islam Suriah berhasil merebut gudang senjata di desa Mahin.
Banyak kejadian yang membuat warga Alawiyah mulai merasa terganggu dengan keberadaan rezim Asad, namun mereka masih takut untuk mengekspresikannya. Di sisi lain, para pemuka agama Alawiyah juga banyak memengaruhi pikiran umatnya tentang ancaman yang mungkin dihadapi jika rezim Asad jatuh.
sumber : bumisyam
0 komentar:
Posting Komentar