arrisalah13.blogspot.com - Meski bukan sebagai afiliasi formal Al-Qaeda, Brigade Abdullah Azzam telah secara terbuka berjuang bersama Al-Qaeda, dan para pemimpinnya telah lama beroperasi sebagai bagian dari jaringan Al-Qaeda. Salah satu batalyon kelompok Mujahidin Brigade Abdullah Azzam di Lebanon ini dikenal sebagai Ziad Al-Jarrah.

Brigade Abdullah Azzam telah mengaku bertanggung jawab atas serangan bom kembar pada Selasa (19/11/2013) lalu di luar Kedutaan Besar Iran di Beirut, Lebanon.
Saleh Al-Qarawi, komandan pertama organisasi ini, telah lama beroperasi sebagai bagian dari jaringan Al-Qaeda di wilayah Irak. Terdapat sejumlah laporan yang mengklaim bahwa Qarawi telah gugur terbunuh pada bulan April dan Juni 2013 lalu.
Namun mujahidin telah memposting ke situs web yang terhubung dengan Al-Qaeda dan sejumlah akun Twitter bahwa Qarawi telah terluka dalam serangan pengecut rudal salibis AS yang kemungkinan terjadi di Pakistan utara. Dia juga pernah dikabarkan ditahan di Arab Saudi, menurut laporan BBC.
Pada bulan Februari 2009, Qarawi dimasukkan ke dalam daftar 85 “teroris” dan “ekstremis” paling dicari oleh otoritas sekuler Arab Saudi. Dua laporan Departemen Luar Negeri AS membahas peran Al-Qaeda dan mencatat bahwa Qarawi telah “diidentifikasi sebagai pemimpin Al-Qaeda di Arab Saudi”.
Laporan lainnya menyebut bahwa Qarawi tengah “berupaya untuk menyatukan cabang-cabang Al-Qaeda.”
Sepak terjang Brigade Abdullah Azzam telah dikenal dan tersebar luas di jaringan online Al-Qaeda. Pada bulan April 2010, misalnya, Media Pusat Al-Fajr, menerbitkan sebuah wawancara dengan Qarawi.
Setelah gugurnya Syaikh Usamah bin Ladin pada Mei 2011 lalu, kelompok ini merilis sebuah pernyataan Amir Al-Qaeda tersebut dan mengatakan bahwa organisasi ini dibentuk sebagai tanggapan terhadap seruan Syaikh Usamah bin Ladin rahimahullah untuk berjihad.
Brigade Abdullah Azzam pun menjadi salah satu kelompok yang paling diperhitungkan oleh musuh-musuh Islam.
Pada bulan November 2011, Departemen Luar Negeri salibis AS menambahkan seorang mujahid ahli bahan peledak dari kelompok ini ke dalam daftar “teroris” global.
Bulan berikutnya, pada Desember 2011, Departemen Luar Negeri salibis AS juga menambahkan Saleh Al-Qarawi ke daftar pengawasan mereka.
Pada bulan Mei 2012, teroris AS malah menunjuk seluruh kelompok Brigade Abdullah Azzam sebagai organisasi “teroris” global.
Banyak laporan pihak Barat yang menduga serangan terhadap Kedutaan Besar Iran di Beirut merupakan operasi Saleh Al-Qarawi, sebagai pemimpin pertama dari Brigade Abdullah Azzam, di Iran.
Istri Qarawi adalah putri dari seorang anggota Al-Qaeda Mesir bernama Muhammad Hasan Khalil Al-Hakaymah (alias Abu Jihad Al-Masri) rahimahullah.
Pada tahun 2006, Al-Hakaymah yang merupakan mantan anggota terkemuka dari kelompok jihad Mesir, Islamiah Gamaa (IG), mengumumkan bahwa dia telah bergabung dengan Al-Qaeda.
Dalam video produksi As-Sahab, lengan propaganda Al-Qaeda, Syaikh Ayman Az-Zawahiri memperkenalkan Al-Hakaymah. Pasangan ini mengumumkan bahwa sayap IG Al-Hakaymah bergabung ke dalam operasi Al-Qaeda.
Secara luas dilaporkan pada waktu itu bahwa Al-Hakaymah membuat pengumuman dari Iran, atau setidaknya telah beroperasi di sana pada bulan-bulan sebelum proklamasi tersebut.
Pada bulan November 2006, Asharq Alawsat melaporkan bahwa Sayfallah Abd Al-Rahman, putra dari pemimpin spiritual IG Syaikh Omar Abdul Rahman, juga telah pindah ke Iran dan bergabung dengan Al-Hakaymah.
Al Hakaymah mengaku bepergian ke Iran bersama Abu Musab Az-Zarqawi, yang akan pergi untuk memimpin Al-Qaeda di Irak, sesaat setelah operasi 11 September 2001. Al-Hakaymah menyatakan bahwa dia dan yang lainnya diincar oleh Korps Garda Revolusi Iran.
Al-Hakaymah akhirnya meninggalkan tanah Iran menuju ke Waziristan Utara, di mana dia akhirnya gugur dalam serangan pengecut pesawat tak berawak salibis AS pada akhir Oktober 2008.
Sebelum kematiannya, Al-Hakaymah juga dilaporkan sempat mendukung Fatah Al-Islam, kelompok jihad lain yang juga terkait dengan Al-Qaeda dan beroperasi di Lebanon.
Mengutip seorang pejabat keamanan Saudi, New York Times melaporkan pada Februari 2009 bahwa “Qarawi bertugas memimpin operasi Al-Qaeda di Teluk Persia dan Iran, dan membawa anggota baru ke Afghanistan.”
Qarawi juga “diyakini memiliki lebih dari 100 pengikut yang merupakan warga Saudi di Iran,” pejabat itu menambahkan. Sementara jaringan Al-Qaeda yang berbasis di Iran saat ini dipimpin oleh Muhsin Al-Fadhli dari Kuwait.