arrisalah13.blogspot.com - Bogor – Mendagri Malaysia Datuk Seri Dr Ahmad Zahid Hamidi berkunjung ke Bogor, Selasa, (05/11) dalam rangka meluncurkan buku berjudul “Islamisasi Ilmu-ilmu Kontemporer dan Peran Universitas Islam dalam Konteks Dewesternisasi dan Dekolonisasi”.
Buku tersebut merupakan karya Direktur Casis-UTM Prof Dr Wan Mohd Nor Wan Daud, yang diterbitkan oleh UIKA Bogor dan Casis-UTM. Hadir juga, Rektor UIKA Dr. Ending Bahrudin dan Presiden STS Dato Syahlan Ismail.
Acara tersebut bersamaaan dengan agenda Pelatihan Kepemimpinan Muda Muslim Indonesia-Malaysia di Bogor. Zahid yang berayah-ibu dari Yogyakarta dan Ponorogo ini menyampaikan harapan dan optimismenya, bahwa kebangkitan Islam akan muncul dari Indonesia dan Malaysia.
“Karena itulah penduduk di kedua wilayah ini harus bekerja keras meningkatkan kualitasnya dan jangan sampai mau dipecah belah dan diadu-domba” tuturnya, dalam pernyataan teertulis yang diterima redaksi Kiblatnet, Rabu.
Dalam masalah paham keagamaan, ia berharap, paham keagamaan yang dikembangkan di wilayah Nusantara adalah paham Ahlu Sunnah wal-Jamaah.
Zahid Hamidi juga mengingatkan adanya berbagai pihak yang berupaya menghambat laju perkembangan kemajuan Malaysia dan Indonesia. Reformasi dan Transformasi negara, ujarnya, tidak perlu mengikuti begitu saja apa yang terjadi di Barat. Sebab, kondisinya berbeda-beda. Masing-masing negara dan wilayah punya kekhususan yang perlu dihormati. Sebagai contoh, sebagai umat Islam, diajarkan untuk mengutamakan tujuan kehidupan Akhirat tanpa melupakan kehidupan dunia.
“Menurut saya, reformasi bukan liberalisasi,” ujar peraih gelar doktor dari Universiti Putra Malaysia (UPM) ini.
Acara pelatihan itu dilaksanakan atas kerjasama Sekretariat Transformasi Serantau (STS), Center for Advanced Studies on Islam, Science, and Civilization-Universiti Teknologi Malaysia (Casis-UTM), dan Universitas Ibn Khaldun (UIKA) Bogor. Pelatihan diikuti oleh sekitar 80 mahasiswa Indonesia dan Malaysia.
sumber : kiblat.net
0 komentar:
Posting Komentar