Senin, 10 Februari 2014

Teroris Singapura VS Indonesia


By on 20.09


Teroris Singapura VS IndonesiaTeroris Singapura VS Indonesia

arrisalah13.blogspot.com — Usman Janatin dan Harun adalah dua prajurit yang menjalankan perintah panglima tertingginya, melakukan sabotase dengan mengebom gedung di Singapura yang waktu itu masih menjadi bagian dari Malaya, negara baru yang dibentuk Inggris. Presiden Soekarno yang tengah berseteru dengan Blok Barat dan memimpikan Nusantara Raya meliputi Malaya pun murka. Konfrontasi dilancarkan pada kepentingan-kepentingan Malaya, termasuk mengebom Gedung Mac Donald di Singapura yang dijalankan oleh Usman dan Harun. Sayangnya  mereka gagal, tertangkap pihak Inggris dan dihukum mati.

Usman dan Harun dihukum mati sebagai teroris oleh Inggris dan Malaya. Cap dan pandangan itu masih diwarisi meski Singapura telah melepaskan diri dari Malaya yang kini menjadi Malaysia. Sementara di negerinya, kedua bintara Marinir itu menjadi pahlawan. Nama mereka masuk dalam jajaran pahlawan nasional, sebuah taman kota bahkan diberi nama Usman Janatin di kampungnya Purbalingga. Kini, nama keduanya diabadikan untuk sebuah kapal perang TNI AL. Singapura pun meradang, protes penamaan itu dan bahkan akan melarang kapal tersebut bersandar di pelabuhannya.
Heboh persoalan Usman-Harun ini mengingatkan kita pada ujar-ujar klasik tentang teroris dan terorisme. “Teroris bagi suatu kaum adalah pejuang bagi kaum yang lain.” Usman dan Harun adalah teroris bagi Singapura tetapi pahlawan bagi Indonesia.  Posisi sama dialami Usamah bin Ladin, Amrozi, Imam Samudra, Mukhlas hingga Noordin M Top. Sama juga seperti nama Diponegoro dan Imam Bonjol bagi Belanda dan Nusantara. Nama-nama itu membuktikan bahwa pejuang suatu kaum adalah teroris bagi kaum yang lain.
foto: eramuslim.com
foto: eramuslim.com
Dari heboh ini juga, kita juga bisa memahami perkauman di sekitar kita dan peperangan seperti apa yang tengah terjadi di dunia ini. Singapura murka lantaran nama Usman-Harun dilekatkan pada KRI, tapi negeri yang dikuasai etnis Cina itu sangat ramah pada para maling yang kabur dari Indonesia.    Maklum, dana BLBI 600 Triliun oleh para perampoknya diparkir di pulau kecil itu. Namun bangsa Indonesia memang sangat pemaaf, oleh Presiden Megawati para perampok itu diampuni, mereka  cukup membayar 20 persen saja sebelum dinyatakan lunas.
Sikap Singapura, dalam kasus Usman-Harun dan pelarian koruptor, menguatkan kesan bahwa negara yang menjadi pusat operasi intelijen Israel di Asia Tenggara ini memang lebih mengedepankan kepentingannya daripada menghargai tetangganya. Sebuah fakta baik yang mudah-mudahan membukakan mata para pemuja Barat dan pengabdi zionis di sini.
Maka sebutan teroris atau pahlawan sangat terkait pada kepentingan. Westerling adalah pahlawan Belanda, tetapi dia jagal pembantai dan penebar teror bagi rakyat Sulawesi yang kehilangan 40 ribu pejuang akibat ulahnya. Sejarah yang akan memutuskan, siapa teroris dan siapa pahlawan bagi bangsa ini. Apakah para mujahid, terlepas dari (mungkin, bila ada) kekeliruan ijtihad mereka, atau mereka yang mengabdikan diri pada kekuatan salibis dan zionis internasional.
sumber : kiblat.net

0 komentar:

Posting Komentar