Selasa, 17 Februari 2015

Forum Habaib Jakarta: Jangan Segan Tegur Orang Mengaku Habib Tapi Sebarkan Paham Syiah


By on 20.00

Forum Habaib Jakarta: Jangan Segan Tegur Orang Mengaku Habib Tapi Sebarkan Paham SyiahHabib Muhsin bin Zeid Alattas bersama sejumlah pengurus DPP FPI

arrisalah13.blogspot.com  - Sentul – Ketua Forum Habaib Jakarta, Habib Muhsin bin Zaid Al-Attas menghimbau agar masyarakat tidak mudah percaya dengan orang yang mengaku sebagai Habib atau keturunan Nabi SAW. Masyarakat diminta untuk teliti dan hati-hati dengan orang yang mengaku Habib akan tetapi mengajak kepada perbuatan munkar.
“Jangan karena seseorang membawa Habibnya, lalu kita segan menegur dia, kita segan menghalangi dia dari perbuatan jeleknya,” ungkapnya saat menyikapi pimpinan pelaku penyerangan perkampungan Az-Zikra Arifin Ilham yang mengaku sebagai keturunan Habib, beberapa waktu lalu.

Kata Habib Muhsin, seorang ulama besar asal Mesir, Habib Abdullah Hussein bin Dhohir pernah mengatakan kalau ada seorang habib yang salah cukup bencilah perbuatannya bukan membenci nasabnya.
“Jadi kita tegur perbuatan salahnya. Ini yang kita sayangkan juga, begitu ada yang mengaku sebagai Habib, ustadz yang ada di suatu kampung segan untuk menegur,” ungkapnya.
Lanjutnya, Habib Abdullah Husien bin Dhohir juga pernah mengingatkan bahwa seorang keturunan Nabi SAW bila melakukan perbuatan baik, maka di akhirat tempatnya berada di posisi atas. Namun jika melakukan perbuatan buruk akan berada di bawah. “Ini tidak ada bedanya,” ungkap Sekjen Gerakan Masyarakat Jakarta (GMJ) ini.
Oleh karena itu, menurutnya umat Islam jangan mudah percaya bila ada seseorang yang mengaku habib, namun menyebarkan paham sesat. Ia meminta agar umat mengecek kebenaran nasab orang yang mengaku habib itu.
“Boleh hubungi saya, biar saya cek jika ada orang mengaku Habib namun menyebarkan paham sesat,” terang anggota Rabithah Alawiyah ini.
Sambungnya, kasus orang yang mengaku atau memanfaatkan gelar habib untuk merugikan kepentingan masyarakat sudah seringkali terjadi. Tiga bulan lalu, ia juga baru saja menyelesaikan kasus seperti itu di wilayah Cipanas. Untuk itu, dia meminta masyarakat untuk berani menegur siapa pun yang melakukan perbuatan munkar.
“Ini saya tidak mengajarkan kurang ajar, tetapi ini masalah Al-Haq. Dan sudah berulangkali terjadi,” terangnya.
Bahkan, dalam kasus di Cipanas Habib Muhsin mengaku mendatangi orang yang mengaku habib itu. Lalu, ia meminta kejelasan nasabnya dan menasehati orang itu.
“Saya tegur dia, kalau anda memang habib ikutilah akhlak datuk anda, Rasulullah SAW. Jangan mengikuti aklhak setan. Ternyata akhirnya dia mengakui bukan habib,” paparnya.
Masalah ini penting menurutnya, sebab dalam banyak kasus Syiah sering menggunakan nasab ahlul bait untuk tameng menyebarkan ideologinya.
“Saya sudah berbicara dengan Rabithah (Alawiyah,red) kalau ada orang yang menggunakan nasab Nabi untuk menyebarkan paham sesat, segera laporkan, kami akan memanggil dan memberikan hukuman sesuai aturan Rabithah,” jelasnya.
Sementara itu, Habib Muhsin juga mengingatkan agar umat Islam mewaspadai kasus penyerangan Az-Zikra. Karena, kasus ini akan berpotensi terulang kembali di masa datang. “Ini peristiwa bukan hanya terjadi saat ini saja, ini kana ada rentetan-rentetannya kembali,” duganya.
Lebih dari itu, Habib Muhsin mengingatkan kasus penyerangan kelompok Syiah di perkampungan Az-Zikra bukan hanya masalah komunitas Majelis Az-Zikra.
“Ini bukan masalah Az-Zikra saja, ini masalah umat Islam, ini penyerangan terhadap umat Islam,” tuturnya.
Sumber : kiblat.net

1 komentar: