إِنَّ الْحَمْدَ للهِ ،
نَحْمَدُهُ ، وَنَسْتَعِيْنُهُ ، وَنَسْتَغْفِرُهُ ، وَنَعُوذُ بِاللهِ
مِنْ شُرُورِ أَنْفُسِنَا ، وَمِنْ سَيِّئَاتِ أَعْمَالِنَا .
مَنْ يَهْدِهِ اللهُ فَلاَ مُضِلَّ لَهُ ، وَمَنْ يُضْلِلْ فَلاَ هَادِيَ لَهُ .وَأَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيكَ لَهُ ، وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّداً عَبْدُهُ وَرَسُولُهُ .يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلاَ تَمُوتُنَّ إِلاَّ وَأَنْتُمْ مُسْلِمُونَ .
يَا أَيُّهَا النَّاسُ اتَّقُوا رَبَّكُمْ الَّذِي خَلَقَكُمْ مِنْ نَفْسٍ وَاحِدَةٍ وَخَلَقَ مِنْهَا زَوْجَهَا وَبَثَّ مِنْهُمَا رِجَالاً كَثِيرًا وَنِسَاءً وَاتَّقُوا اللهَ الَّذِي تَسَاءلونَ بِهِ وَالأَرْحَامَ إِنَّ اللهَ كَانَ عَلَيْكُمْ رَقِيبًا .
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللهَ وَقُولُوا قَوْلاً سَدِيدًا . يُصْلِحْ لَكُمْ أَعْمَالَكُمْ وَيَغْفِرْ لَكُمْ ذُنُوبَكُمْ وَمَنْ يُطِعْ اللهَ وَرَسُولَهُ فَقَدْ فَازَ فَوْزًا عَظِيمًا .
أ للَّهُمَّ صَلِّ عَلىَ مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ كَمَا صَلَيْتَ عَلىَ إِبْرَاهِيْمَ وَعَلىَ آلِ إِبْراَهِيْمَ إِنَّكَ حَمِيْد ٌمَجِيْدٌ ، أ للَّهُمَّ ٌ وَبَارِكْ عَلىَ مُحَمَّدٍ وَعلَىَ آلِ مُحَمَّدٍ كَمَا بَارَكْتَ عَلىَ إِبْرَاهِيْمَ وَعَلىَ آلِ إِبْرَاهِيْمَ في العالمين إِنَّكَ حَمِيْد ٌمَجِيْدٌ
الله أكبر الله أكبر الله أكبر … لاَ إلَهَ اِلاَّ اللهُ وَاللهُ اَكْبَرُ، اللهُ اَكْبَرُ وِللهِ الْحَمْدُ.… اللهُ اَكْبَرُ كَبِيْراً وَالْحَمْدُ ِللهِ كَثِيْراً وَسُبْحَانَ اللهِ بُكْرَةً وَّأَصِيْلاً ،… لاَ إلَهَ اِلاَّ اللهُ وَاللهُ اَكْبَرُ، اللهُ اَكْبَرُ وِللهِ الْحَمْدُ.
مَنْ يَهْدِهِ اللهُ فَلاَ مُضِلَّ لَهُ ، وَمَنْ يُضْلِلْ فَلاَ هَادِيَ لَهُ .وَأَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيكَ لَهُ ، وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّداً عَبْدُهُ وَرَسُولُهُ .يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلاَ تَمُوتُنَّ إِلاَّ وَأَنْتُمْ مُسْلِمُونَ .
يَا أَيُّهَا النَّاسُ اتَّقُوا رَبَّكُمْ الَّذِي خَلَقَكُمْ مِنْ نَفْسٍ وَاحِدَةٍ وَخَلَقَ مِنْهَا زَوْجَهَا وَبَثَّ مِنْهُمَا رِجَالاً كَثِيرًا وَنِسَاءً وَاتَّقُوا اللهَ الَّذِي تَسَاءلونَ بِهِ وَالأَرْحَامَ إِنَّ اللهَ كَانَ عَلَيْكُمْ رَقِيبًا .
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللهَ وَقُولُوا قَوْلاً سَدِيدًا . يُصْلِحْ لَكُمْ أَعْمَالَكُمْ وَيَغْفِرْ لَكُمْ ذُنُوبَكُمْ وَمَنْ يُطِعْ اللهَ وَرَسُولَهُ فَقَدْ فَازَ فَوْزًا عَظِيمًا .
أ للَّهُمَّ صَلِّ عَلىَ مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ كَمَا صَلَيْتَ عَلىَ إِبْرَاهِيْمَ وَعَلىَ آلِ إِبْراَهِيْمَ إِنَّكَ حَمِيْد ٌمَجِيْدٌ ، أ للَّهُمَّ ٌ وَبَارِكْ عَلىَ مُحَمَّدٍ وَعلَىَ آلِ مُحَمَّدٍ كَمَا بَارَكْتَ عَلىَ إِبْرَاهِيْمَ وَعَلىَ آلِ إِبْرَاهِيْمَ في العالمين إِنَّكَ حَمِيْد ٌمَجِيْدٌ
الله أكبر الله أكبر الله أكبر … لاَ إلَهَ اِلاَّ اللهُ وَاللهُ اَكْبَرُ، اللهُ اَكْبَرُ وِللهِ الْحَمْدُ.… اللهُ اَكْبَرُ كَبِيْراً وَالْحَمْدُ ِللهِ كَثِيْراً وَسُبْحَانَ اللهِ بُكْرَةً وَّأَصِيْلاً ،… لاَ إلَهَ اِلاَّ اللهُ وَاللهُ اَكْبَرُ، اللهُ اَكْبَرُ وِللهِ الْحَمْدُ.
Ma’asyiral Muslimin rahimakumullahu ….
Alhamdulillah…. kita ucapkan puji dan
syukur kehadirat Allah swt, karena berkat nikmat-Nya pada pagi hari
ini, kita bisa berada di tempat ini untuk melaksanakan sholat I’ed
berjama’ah.
Alhamdulillah…kita ucapkan puji dan syukur
kehadirat Allah swt, karena hanya dengan taufiq-Nya, kita bisa
menyelesaikan ibadah puasa selama satu bulan penuh.
Kenikmatan-kenikmatan seperti ini, harus kita syukuri dengan sebaik-baiknya, sebagaimana firman Allah swt
:
:
وَلِتُكْمِلُواْ الْعِدَّةَ وَلِتُكَبِّرُواْ اللّهَ عَلَى مَا هَدَاكُمْ وَلَعَلَّكُمْ تَشْكُرُونَ
“ Dan hendaklah kamu mencukupkan
bilangannya dan hendaklah kamu meng-agungkan Allah atas petunjuk-Nya
yang diberikan kepadamu, supaya kamu bersyukur.” ( Qs Al Baqarah : 185 )
Salah satu bentuk kesyukuran kita kepada
Allah swt adalah kita bertakbir, bertahmid dan bertasbih, meng-agungkan
kebesaran Allah swt seraya mengucapkan :
اللهُ اَكْبَرُ كَبِيْراً
وَالْحَمْدُ ِللهِ كَثِيْراً وَسُبْحَانَ اللهِ بُكْرَةً وَّأَصِيْلاً، لاَ
إلَهَ اِلاَّ اللهُ وَاللهُ اَكْبَرُ، اللهُ اَكْبَرُ وِللهِ الْحَمْدُ.
Kita meng-agungkan Allah swt, karena Dia
telah memberikan taufik dan hidayah-Nya kepada kita, sehingga kita bisa
menjadi orang Islam, menjadi orang beriman, menjadi pengikut nabi
Muhammad saw … Inilah kenikmatan yang paling besar dalam kehidupan kita
di dunia ini. Ini sesuai dengan firman Allah swt :
الْيَوْمَ أَكْمَلْتُ لَكُمْ دِينَكُمْ وَأَتْمَمْتُ عَلَيْكُمْ نِعْمَتِي وَرَضِيتُ لَكُمُ الإِسْلاَمَ دِينًا
“ Pada hari ini telah Ku-sempurnakan untuk
kamu agamamu, dan telah Ku-cukupkan kepadamu nikmat-Ku, dan telah
Ku-ridhai Islam itu sebagai agama bagimu.” ( Qs Al Maidah : 3 )
Allahu Akbar (3x), wa lillah al hamd
Ma’asyiral Muslimin yang dirahmati oleh Allah swt ….
Pada hari ini, semua orang yang telah
melakukan puasa selama bulan Ramadhan dengan benar dan ikhlas, akan
bergembira merayakan kemenangan mereka atas hawa nafsu, sehingga mereka
kembali kepada fitrah mereka yang suci…Inilah makna yang terkandung
dalam “ Idul Fitri “, yaitu kembali kepada fitrah.
Pertanyaan selanjutnya adalah apa sebenarnya hakekat fitrah yang terkandung di dalam Idul Fitri tersebut ?
Untuk menjawab pertanyaan tersebut marilah kita merenungi hadist Abu Hurairah ra bahwasanya Rasulullah saw bersabda :
مَا مِنْ مَوْلُودٍ إِلَّا يُولَدُ
عَلَى الْفِطْرَةِ فَأَبَوَاهُ يُهَوِّدَانِهِ أَوْ يُنَصِّرَانِهِ أَوْ
يُمَجِّسَانِهِ كَمَا تُنْتَجُ الْبَهِيمَةُ بَهِيمَةً جَمْعَاءَ هَلْ
تُحِسُّونَ فِيهَا مِنْ جَدْعَاءَ ثُمَّ يَقُولُ{ فِطْرَةَ اللَّهِ الَّتِي
فَطَرَ النَّاسَ عَلَيْهَا لَا تَبْدِيلَ لِخَلْقِ اللَّهِ ذَلِكَ
الدِّينُ الْقَيِّمُ }
“ Seorang bayi tidak dilahirkan (ke dunia
ini) melainkan ia berada dalam kesucian (fitrah). Kemudian kedua orang
tuanyalah yang akan membuatnya menjadi Yahudi, Nasrani, ataupun Majusi
–sebagaimana hewan yang dilahirkan dalam keadaan selamat tanpa cacat.
Maka, apakah kalian merasakan adanya cacat? ‘ kemudian beliau membaca
firman Allah yang berbunyi: ‘…tetaplah atas fitrah Allah yang telah
menciptakan manusia menurut fitrahnya itu. Tidak ada perubahan atas
fitrah Allah.’ (QS. Ar Ruum (30): 30 ( HR Bukhari, no : 4402, Muslim )
Hadist di atas menjelaskan bahwa sebenarnya
setiap dari bayi yang lahir berada dalam keadaan fitrah. Fitrah yang
dimaksud adalah Islam dan Tauhid, artinya bahwa setiap bayi yang lahir
siap untuk menerima kebenaran. Hanya saja kedua orang tuanya- lah yang
merusak fitrah bayi tersebut, atau dengan kata lain bahwa lingkungannya
yang akan merusak fitrah itu…..
Allahu Akbar (3x), wa lillahi al hamd
Ma’asyiral Muslimin yang dirahmati oleh Allah swt ….
Setiap dari kita sebenarnya punya jiwa yang
bersih …jiwa yang mengenal Allah swt….jiwa yang mudah untuk diajak
untuk mengerjakan kebaikan…jiwa yang bergetar jika disebut nama
Allah…jiwa yang luluh jika dibacakan ayat-ayat al Qur’an….
Tetapi lingkungan di mana kita hiduplah
yang membuat fitrah kita berubah… teman pergaulan kita yang membuat
kita tidak lagi pernah menangis karena takut kepada Allah, kesibukan
kita mengejar dunia yang membuat hati kita menjadi keras …bahkan lebih
keras dari batu…
Gemerlapnya kehidupan dunia…. terutama di
kota-kota besar seperti Jakarta ini … membuat sebagian dari kita
ternodai fitrahnya …hatinya tidak pernah mengenal Allah lagi.. tidak
pernah berdo’a kepada-Nya.. tidak pernah bersimpuh, tunduk, tersungkur
serta sujud kepada-Nya…bahkan tidak lagi memohon ampunan dan maghfirah
atas segala dosa-dosa yang selama ini dilakukannya ….Lingkungannya yang
tidak bersih… yang telah menghempaskan dirinya kejurang
kehancuran...teman bergaulnya yang salah akan menyeretnya kepada
kehinaan yang berkepanjangan…
Allahu Akbar (3x), wa lillahi al hamd
Ma’asyiral Muslimin yang dirahmati oleh Allah swt ….
Hari ini kita kembali kepada fitrah …kita
kembali mempunyai hati yang bersih …hati yang telah mengenal Allah
selama satu bulan penuh….,marilah kita jaga hati ini…dan jangan kita
kotori lagi dengan hal-hal yang tidak diridhoi oleh Allah swt..
Tapi bagaimana caranya ? Caranya adalah
dengan mencari lingkungan yang baik…memilih teman bergaul yang sholih
..yang selalu mengajak kepada kebaikan …dan melarang segala macam
kemungkaran.
Lingkungan sangat penting di dalam membina keimanan kita, di dalam membina generasi kita, dan di dalam menjaga ibadah kita….
Karena pentingnya lingkungan tersebut,
Allah swt memerintahkan kepada para utusan-Nya, yaitu para nabi dan
rasul-Nya agar berhijrah untuk mencari tempat yang kondusif di dalam
menjaga fitrah mereka.
Allah berfirman :
وَمَن يُهَاجِرْ فِي سَبِيلِ
اللّهِ يَجِدْ فِي الأَرْضِ مُرَاغَمًا كَثِيرًا وَسَعَةً وَمَن يَخْرُجْ
مِن بَيْتِهِ مُهَاجِرًا إِلَى اللّهِ وَرَسُولِهِ ثُمَّ يُدْرِكْهُ
الْمَوْتُ فَقَدْ وَقَعَ أَجْرُهُ عَلى اللّهِ وَكَانَ اللّهُ غَفُورًا
رَّحِيمًا
“ Barangsiapa berhijrah di jalan Allah,
niscaya mereka mendapati di muka bumi ini tempat hijrah yang luas dan
rezki yang banyak. Barangsiapa keluar dari rumahnya dengan maksud
berhijrah kepada Allah dan Rasul-Nya, kemudian kematian menimpanya
(sebelum sampai ke tempat yang dituju), maka sungguh telah tetap
pahalanya di sisi Allah. Dan adalah Allah Maha Pengampun lagi Maha
Penyayang”. ( Qs An Nisa’ : 100 )
Bahkan Allah swt mengecam orang-orang yang
tidak mau berhijrah ...tidak mau mencari tempat yang aman untuk
beribadah…bahkan dia tetap rela dan merasa nyaman dengan lingkungan
yang sudah rusak. Allah berfirman :
إِنَّ الَّذِينَ تَوَفَّاهُمُ
الْمَلآئِكَةُ ظَالِمِي أَنْفُسِهِمْ قَالُواْ فِيمَ كُنتُمْ قَالُواْ
كُنَّا مُسْتَضْعَفِينَ فِي الأَرْضِ قَالْوَاْ أَلَمْ تَكُنْ أَرْضُ
اللّهِ وَاسِعَةً فَتُهَاجِرُواْ فِيهَا فَأُوْلَـئِكَ مَأْوَاهُمْ
جَهَنَّمُ وَسَاءتْ مَصِيرًا
“Sesungguhnya orang-orang yang diwafatkan
malaikat dalam keadaan menganiaya diri sendiri], (kepada mereka)
malaikat bertanya : "Dalam keadaan bagaimana kamu ini?." Mereka
menjawab: "Adalah kami orang-orang yang tertindas di negeri (Mekah)."
Para malaikat berkata: "Bukankah bumi Allah itu luas, sehingga kamu
dapat berhijrah di bumi itu?." Orang-orang itu tempatnya neraka
Jahannam, dan Jahannam itu seburuk-buruk tempat kembali ( Qs An Nisa :
97 )
Begitu juga Rasulullah saw dalam banyak
hadistnya telah menjelaskan kepada kita umat Islam akan pentingnya
lingkungan untuk menjaga keyakinan dan ibadah kita ...
Salah satunya adalah hadist Abu Musa Al Asy’ari bahwasanya Rasulullah saw bersabda :
مَثَلُ الْجَلِيسِ الصَّالِحِ
وَالْجَلِيسِ السَّوْءِ كَمَثَلِ صَاحِبِ الْمِسْكِ وَكِيرِ الْحَدَّادِ
لَا يَعْدَمُكَ مِنْ صَاحِبِ الْمِسْكِ إِمَّا تَشْتَرِيهِ أَوْ تَجِدُ
رِيحَهُ وَكِيرُ الْحَدَّادِ يُحْرِقُ بَدَنَكَ أَوْ ثَوْبَكَ أَوْ تَجِدُ
مِنْهُ رِيحًا خَبِيثَةً
"Perumpamaan orang yang bergaul dengan
orang shalih dan orang yang bergaul dengan orang buruk seperti penjual
minyak wangi dan tukang tempa besi, Pasti kau dapatkan dari pedagang
minyak wangi apakah kamu membeli minyak wanginya atau sekedar
mendapatkan bau wewangiannya, sedangkan dari tukang tempa besi akan
membakar badanmu atau kainmu atau kamu akan mendapatkan bau yang tidak
sedap". ( HR Bukhari, no : 1959 dan Muslim, no : 4762)
Allahu Akbar (3x), wa lillahi al hamd
Ma’asyiral Muslimin yang dirahmati oleh Allah swt ….
Adapun lingkungan yang paling baik dan
kondusif untuk menjaga fitrah dan keimanaan kita untuk saat ini dan pada
zaman modern ini adalah masjid…masjid adalah tempat yang suci dan di
dalamnya selalu dilantukan ayat-ayat Allah.. di dalamnya orang-orang
sujud kepada kepada Allah.. mengharap ridho dan ampunan-Nya. Di
dalamnya tidak boleh disembah kecuali Allah swt. Allah swt berfirman :
وَأَنَّ الْمَسَاجِدَ لِلَّهِ فَلَا تَدْعُوا مَعَ اللَّهِ أَحَدًا
“ Dan sesungguhnya mesjid-mesjid itu adalah
kepunyaan Allah. Maka janganlah kamu menyembah seseorangpun di dalamnya
di samping (menyembah) Allah.” ( Qs al Jin ( 72 ): 18 )
Masjid adlah rumah-rumah Allah, yang
selalu dikumandangkan dan dimuliakan nama-nam-Nya, orang-orang
memuji-Nya, berdzikir bertasbih siang dan malam. Allah swt berfirman :
فِي بُيُوتٍ أَذِنَ اللَّهُ أَن تُرْفَعَ وَيُذْكَرَ فِيهَا اسْمُهُ يُسَبِّحُ لَهُ فِيهَا بِالْغُدُوِّ وَالْآصَالِ
“ Bertasbih kepada Allah di masjid-masjid
yang telah diperintahkan untuk dimuliakan dan disebut nama-Nya di
dalamnya, pada waktu pagi dan waktu petang “ ( Qs An Nur : 36 )
Orang-orang yang menjadikan masjid sebagai
pusat kehidupannya dan tempat tautan hatinya, mereka akan dinaungi oleh
Allah swt pada hari tidak ada naungan kecuali naungan-Nya. Tersebut di
dalam hadits Abu Hurairah bahwasanya Nabi shallallahu 'alaihi wasallam
bersabda:
سَبْعَةٌ يُظِلُّهُمْ اللَّهُ فِي
ظِلِّهِ يَوْمَ لَا ظِلَّ إِلَّا ظِلُّهُ الْإِمَامُ الْعَادِلُ وَشَابٌّ
نَشَأَ فِي عِبَادَةِ رَبِّهِ وَرَجُلٌ قَلْبُهُ مُعَلَّقٌ فِي
الْمَسَاجِدِ وَرَجُلَانِ تَحَابَّا فِي اللَّهِ اجْتَمَعَا عَلَيْهِ
وَتَفَرَّقَا عَلَيْهِ وَرَجُلٌ طَلَبَتْهُ امْرَأَةٌ ذَاتُ مَنْصِبٍ
وَجَمَالٍ فَقَالَ إِنِّي أَخَافُ اللَّهَ وَرَجُلٌ تَصَدَّقَ أَخْفَى
حَتَّى لَا تَعْلَمَ شِمَالُهُ مَا تُنْفِقُ يَمِينُهُ وَرَجُلٌ ذَكَرَ
اللَّهَ خَالِيًا فَفَاضَتْ عَيْنَاهُ
"Ada tujuh golongan manusia yang akan
mendapat naungan Allah pada hari yang tidak ada naungan kecuali
naungan-Nya; pemimpin yang adil, seorang pemuda yang menyibukkan dirinya
dengan 'ibadah kepada Rabbnya, seorang laki-laki yang hatinya terpaut
dengan masjid,(HR Bukhari, no : 620 dan Muslim, no : 1712) dua orang
laki-laki yang saling mencintai karena Allah; mereka tidak bertemu
kecuali karena Allah dan berpisah karena Allah, seorang laki-laki yang
diajak berbuat maksiat oleh seorang wanita kaya lagi cantik lalu dia
berkata, 'Aku takut kepada Allah', dan seorang yang bersedekah dengan
menyembunyikannya hingga tangan kirinya tidak mengetahui apa yang
diinfakkan oleh tangan kanannya, serta seorang laki-laki yang berdzikir
kepada Allah dengan mengasingkan diri hingga kedua matanya basah karena
menangis."
Rasulullah saw sendiri telah memberikan
contoh nyata di dalam memakmurkan masjid sebagai rumah Allah swt…yaitu
ketika beliau berhijrah ke kota Madinah untuk membentuk masyarakat baru,
masyarakat yang Islami, maka yang dilakukan pertama kali oleh beliau
adalah mendirikan masjid dan menjadikannya sebagai Islamic Centre….
Menjadikannya sebagai pusat pembinaan umat….sebagai pusat kegiatan dan
ibadah…di dalamnya diajarkan al Qur’an dan sunah-sunahnya, di dalamnya
diajarkan kepekaan sosial dan rasa kebersamaan…saling tolong menolong
satu dengan yang lain…saling mengenal…saling memberi…maka tak ayal jika
dari masjid akan terbentuk masyarakat yang kuat dan tangguh…
Allahu Akbar (3x), wa lillah al hamd
Ma’asyiral Muslimin yang dirahmati oleh Allah swt ….
Alhamdulillah kita ucapkan syukur kepada
Allah swt, karena hari ini kita telah mempunyai masjid yang telah
berdiri cukup besar dan megah …marilah kita syukuri nikmat ini …. Kita
syukuri dengan memakmurkannya, memanfaatkannya untuk sholat berjama’ah
lima waktu, untuk banyak bertasbih di dalamnya, untuk membersihkan
diri, untuk menjaga fitrah yang masih suci ini …Mudah-mudahan dengan
itu semua kita akan mendapatkan hidayah dari Allah swt. Allah swt
berfirman :
إِنَّمَا يَعْمُرُ مَسَاجِدَ
اللّهِ مَنْ آمَنَ بِاللّهِ وَالْيَوْمِ الآخِرِ وَأَقَامَ الصَّلاَةَ
وَآتَى الزَّكَاةَ وَلَمْ يَخْشَ إِلاَّ اللّهَ فَعَسَى أُوْلَـئِكَ أَن
يَكُونُواْ مِنَ الْمُهْتَدِينَ
“ Hanya yang memakmurkan masjid-masjid
Allah ialah orang-orang yang beriman kepada Allah dan Hari kemudian,
serta tetap mendirikan shalat, menunaikan zakat dan tidak takut (kepada
siapapun) selain kepada Allah, maka merekalah orang-orang yang
diharapkan termasuk golongan orang-orang yang mendapat petunjuk.” ( Qs
At Taubah : 18 )
Di dalam masjid inilah orang-orang yang baik akan berkumpul…orang-orang yang ingin membersihkan diri akan saling bertemu.
Allah swt berfirman :
لاَ تَقُمْ فِيهِ أَبَدًا
لَّمَسْجِدٌ أُسِّسَ عَلَى التَّقْوَى مِنْ أَوَّلِ يَوْمٍ أَحَقُّ أَن
تَقُومَ فِيهِ فِيهِ رِجَالٌ يُحِبُّونَ أَن يَتَطَهَّرُواْ وَاللّهُ
يُحِبُّ الْمُطَّهِّرِينَ
“ Janganlah kamu bersembahyang dalam mesjid
itu selama-lamanya. Sesungguh- nya mesjid yang didirikan atas dasar
taqwa (mesjid Quba), sejak hari pertama adalah lebih patut kamu sholat
di dalamnya. Di dalamnya mesjid itu ada orang-orang yang ingin
membersihkan diri. Dan sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang
bersih.” ( Qs At Taubah : 108 )
Dengan demikian, semakin jelas bahwa masjid
adalah lingkungan yang paling baik untuk menjaga diri…untuk
membersihkan diri…serta untuk meraih fitrah yang suci….
Mudah-mudahan dengan seringnya kita pergi
ke masjid untuk memakmurkannya, untuk menegakkan sholat jama’ah dan
menimba ilmu di dalamnya, serta menjadikannya sebagai pusat kegiatan
umat Islam…. hati kita dan fitrah suci yang hari ini kita raih… bisa
terus terjaga sampai akhir hayat kita ….amin ya rabbal ‘alamin
Allahu Akbar (3x), wa lillahi al hamd
Ma’asyiral Muslimin yang dirahmati oleh Allah swt ….
Marilah kita tutup khutbah ini dengan
menengadahkan tangan kita kepada Allah swt,mudah-mudahan kita dimasukkan
kedalam golongan orang – orang yang benar-benar memakmurkan masjid dan
mendapatkan hidayah dari Allah swt .
أ للَّهُمَّ صَلِّ عَلىَ مُحَمَّدٍ
وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ كَمَا صَلَيْتَ عَلىَ إِبْرَاهِيْمَ وَعَلىَ آلِ
إِبْراَهِيْمَ ، ٌ وَبَارِكْ عَلىَ مُحَمَّدٍ وَعلَىَ آلِ مُحَمَّدٍ كَمَا
بَارَكْتَ عَلىَ إِبْرَاهِيْمَ وَعَلىَ آلِ إِبْرَاهِيْمَ في العالمين
إِنَّكَ حَمِيْد ٌمَجِيْدٌ
اَللَّهُمَّ اغْفِرْ
لِلْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ وَالْمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُؤْمِنَاتِ
اَلأَحْيَاءِ مِنْهُمْ وَالأَمْوَاتِ اِنَّكَ سَمِيْعٌ قَرِيْبٌ مُجِيْبُ
الدَّعْوَات
Ya Allah, ampunilah dosa kaum muslimin dan
muslimat, mukminin dan mukminat, baik yang masih hidup maupun yang telah
meninggal dunia. Sesungguhnya Engkau Maha Mendengar, Dekat dan
Mengabulkan doa.
اَللَّهُمَّ أَصْلِحْ لَنَا
دِيْنَناَ الَّذِى هُوَ عِصْمَةُ أَمْرِنَا وَأَصْلِحْ لَنَا دُنْيَانَ
الَّتِى فِيْهَا مَعَاشُنَا وَأَصْلِحْ لَنَا آخِرَتَنَا الَّتِى فِيْهَا
مَعَادُنَا وَاجْعَلِ الْحَيَاةَ زِيَادَةً لَنَا فِى كُلِّ خَيْرٍ
وَاجْعَلِ الْمَوْتَ رَاحَةً لَنَا مِنْ كُلِّ شرٍّ
Ya Allah, perbaikilah agama kami untuk
kami, karena ia merupakan benteng bagi urusan kami. Perbaiki dunia kami
untuk kami yang ia menjadi tempat hidup kami. Perbaikilah akhirat kami
yang menjadi tempat kembali kami. Jadikanlah kehidupan ini sebagai
tambahan bagi kami dalam setiap kebaikan dan jadikan kematian kami
sebagai kebebasan bagi kami dari segala kejahatan.
رَبَّنَا ظَلَمْنَا أَنفُسَنَا وَإِن لَّمْ تَغْفِرْ لَنَا وَتَرْحَمْنَا لَنَكُونَنَّ مِنَ الْخَاسِرِينَ
Ya Tuhan kami, kami telah menganiaya diri
kami sendiri, dan jika Engkau tidak mengampuni kami dan memberi rahmat
kepada kami, niscaya pastilah kami termasuk orang-orang yang merugi.
رَبَّنَا اَتِنَا فِى الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِى الأَخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّار
Ya Allah, anugerahkanlah kepada
kami kehidupan yang baik di dunia, kehidupan yang baik di akhirat dan
hindarkanlah kami dari azab neraka .
سُبْحَانَ رَبِّكَ رَبِّ اْلعِزَّةِ عَمَّا يَصِفُوْنَ وَسَلاَمٌ عَلَى اْلمُرْسَلِيْنَ وَاْلحَمْدُ ِللهِ رَبِّ اْلعَالَمِيْنَ
Jakarta, 28 Ramadhan 1431 H/ 8 September 2010 M
DR. Ahmad Zain An Najah, MA
sumber : www.ahmadzain.com
0 komentar:
Posting Komentar