arrisalah13.blogspot.com – Seluruh Faksi Tentara pembebasan Suriah termasuk termasuk kelompok jihadi paling disegani di Suriah Jabhat An Nusrah telah melakukan serangan balik dari timur Damaskus. Serangan bersama ini untuk merebut kembali kota yang berfungsi sebagai jalur supply senjata dari Yordania ke Damaskus yang direbut pasukan pemerintah bulan lalu.
Dilansir oleh Reuters, Rabu (15/05/2013). Operasi bersama ini berlangsung di Ghouta, Sebuah daerah di pinggiran timur Damaskus yang banyak ditemukan lahan pertanian. Perlawanan balik ini juga meluas ke kota Otaiba, dua kilometer sebelah timur laut dari bandara internasional Damaskus.
“Ini adalah target besar dimana tidak ada faksi oposisi yang dapat melakukannya sendiri, bahkan al-Nusra tidak bisa melakukannya sendiri, karena itu kita semua sepakat untuk bersatu untuk merebut kembali,” kata salah satu komandan brigade dari total 23 brigade yang ikut ambil bagian dalam pertempuran ini.
“Dengan kehendak Allah pertempuran ini akan menjadi pertempuran yang di Damaskus untuk menghentikan tentara rezim dan membuka kembali rute penyaluran senjata bagi kelompok oposisi.” tambahnya
Kelompok Oposisi dari kalangan nasionali dan Kelompok oposisi dari gerakan Islam sepakat untuk bergabung selama akhir pekan dan berjanji untuk berbagi senjata sesama pejuang.
“Saat ini kami mengambil bendera putih sesama kami, dan kami bersatu diatas nama Tidak ada Tuhan selain Allah, Muhammad adalah nabi Allah”. Jelas seorang juru bicara.
“Kami berjuang untuk tujuan yang sama dan itu adalah untuk menggulingkan Assad – jadi mengapa kita tidak bersatu?” kata seorang komandan dari brigade Islam yang terlibat dalam pertempuran.
Kelompok gabungan dari semua faksi ini sendiri menyebut dirinya Al Furqon. Kata tersebut diambil dari sebuah nama Surat di dalam Al Qur’an.
Selain Jabhat An-Nushrah, kelompok Islam seperti Katibah Liwaa al-Islam, Liwaa Martir Douma dan katibah Ossoud al-Allah juga bergabung dalam pasukan gabungan di bawah komando Abu Salah Taha, kepala Martir Douma ini.
Perjanjian ditandatangani oleh beberapa brigade dengan komitmen untuk tidak menarik diri dari pertempuran atau menahan senjata mereka dan mereka yang melanggar Perjanjian akan dimintai pertanggungjawaban.
“Sejauh ini semua brigade berkomitmen dan semua orang menggunakan senjata mereka. Mereka semua hadir di bagian depan, yaitu sepanjang 8 kilometer (5 mil)” kata seorang pejuang melalui Skype.
Juru bicara dari kelompok Islam mengatakan harapan yang tinggi dalam serangan ini dan berharap jika serangan gabungan berhasil akan membuka jalan bagi Seluruh Faksi Tentara pembebasan Suriah untuk bekerja sama dalam suatu badan nasional.
“Ini seperti latihan untuk kerjasama yang lebih luas di seluruh negeri. Jika ini berhasil maka kita semua akan mempertimbangkan membentuk tentara nasional.”
sumber : Bumisyam
0 komentar:
Posting Komentar