MEMBUKA TIRAI TOPENG HIZBULLAH ~ BAG 3
(Episode: Pergantian peran Gerakan Amal dengan Hizbullah)
arrisalah13.blogspot.com – Tulisan sebelumnya kita sudah mengupas apa dan siapa gerakan Amal, terutama apa yang kelompok ini lakukan kepada warga dan pengungsi Palestina. Sehingga, Taufiq Al-Madani, seorang pengarang buku tentang Gerakan Amal dan Syiah Hizbullah yang berjudul ‘Amal wa Hizbullah fi Hilyatil Mujabahat’ mengatakan, “Sesungguhnya program tersembunyi Pergerakan Syiah Amal adalah untuk menghilangkan keberadaan warga Palestina yang bersenjata, yang dianggap sebagai ancaman utama terhadap keamanan masyarakat Syiah, dan memberikan pembenaran bagi Israel untuk melakukan serangan-serangan di desa-desa di Lebanon selatan”.
Setelah tentara Israel memasuki Lebanon dan menyelesaikan urusan dengan faksi Palestina dengan partisipasi Syiah, kemudian Syiah di Lebanon selatan menyambut dengan sambutan yang hangat, mengalungkan karangan bunga dan menyajikan hidangan kepada tentara Israel Zionis.
Salah satu pemimpin Pergerakan Syiah Amal, Haidar Dayikh berkata: “Dulu kami membawa senjata ke hadapan Israel, namun Israel telah membuka tangannya (menyambut) kepada kami, dan ingin membantu kami, Israel telah membantu kami untuk mencabut ‘teroris Wahhabi’ Palestina dari selatan!”
Itulah kenyataan sebenarnya dari Gerakan Amal, cikal bakal Syiah Hizbullah Lebanon, mereka membunuhi warga Palestina dan bermesraan dengan Zionis Israel. Namun, Setelah sandiwara yang dimainkan oleh Gerakan Amal tuntas diperankan, Syiah memainkan aktor baru yang memakai jubah “Islami” dan mengusung slogan Anti Zionis menggantikan peran Gerakan Amal, ia yang kita kenal sekarang ini dengan sebutan ‘Hizbullah’.
Pemimpin Pergerakan Syiah Amal Itulah Pemimpin Hizbullah
Karena, rekam jejak Gerakan Amal yang sudah mendapatkan citra buruk, Iran berusaha mendirikan sebuah gerakan baru yang disebut ‘Hizbullah’. Kelompok ini didirikan oleh Mohammed Hussein Fadlallah, seorang yang dijuluki “Khomeini Lebanon”, Subhi Thufaili, Hassan Nasrallah, Ibrahim Amin, Abbas Musawi, Naim Qassim, Zuhair King, Mohammed Yazbek, dan Ragheb Harb.
Perpecahan langsung terjadi di antara mereka karena masing-masing pihak mencoba berebut pengaruh pada daerah Syiah di Lebanon. Maka, terjadi pertempuran sengit antara Pergerakan Syiah Amal dan dan Hizbullah, bahkan Hizbullah berhasil membentangkan pengaruhnya di sebagian besar wilayah selatan. Popularitasnya semakin meningkat di kalangan Syiah karena layanan sosial yang yang mereka tawarkan kepada komunitas Syiah di wilayah tersebut. Dengan berbagai macam bantuan dari pemerintah Iran.
Hizbullah inilah kelompok yang pada zaman kita ini menjadi fitnah terbesar bagi anak-anak Ahli Sunnah di dunia. Mereka secara zahirnya berjihad secara global melawan musuh-musuh Allah dari orang-orang Yahudi dan Kristen, namun sejatinya mereka hanya mengajak menjadi Syiah dan mengekspor revolusi Iran ala Khomeini ke dunia Islam.
Komando Hizbullah dan Pergerakan Syiah Amal dikendalikan dari Iran
Tidak berlebihan jika Hizbullah disebut sebagai kelompok Iran yang bercokol di Lebanon. Dalam Anggaran Dasar kelompok tersebut yang berjudul ‘Siapa kita dan apa identitas kita’, maka dijelaskan tentang Hizbullah yaitu: “Kami adalah umat Hizbullah yang Allah akan menolong para tokohnya yang muncul di Iran. Kami akan menjadi cikal Negara Baru, pusat dari negara Islam di dunia. Kami akan taat kepada satu perintah yang bijaksana dan adil yang diwujudkan dalam Wilayatul Faqih, yang sudah terpenuhi syarat-syaratnya. Sekarang sudah hadir Imam Ayatollah Ruhollah Khomeini Al-Musawi, yang bayang-bayangnya masih terus ada, seorang pencetus Revolusi Kaum Muslimin dan pembangkit semangat yang mulia.”
Ibrahim Amin, salah satu pemimpin kelompok ini, pada tahun 1987, pernah berkata, “Kami tidak mengatakan bahwa kami adalah bagian dari Iran, kami adalah Iran di Lebanon, dan Lebanon di Iran.”
Siapakah Hassan Nasrallah?
Hassan Karim Nasrallah, dijuluki sebagai Khomeini Arab, lahir 21 Agustus 1960. Dia diangkat menjadi penanggung jawab Pergerakan Syiah Amal di kota Bazouriyah untuk melakukan beberapa misi. Dia melakukan perjalanan ke Najaf di Irak pada tahun 1976 untuk mendapatkan ilmu agama Syiah. Dia di sana diangkat sebagai pejabat bidang politik Pergerakan Syiah Amal untuk Wilayah Beqa’. Dia juga menjadi anggota biro politik pada tahun 1982.
Kemudian dia memisahkan diri dari Pergerakan Syiah Amal dan bergabung dengan Hizbullah. Dia ditunjuk sebagai penanggung jawabnya di Beirut pada tahun 1985. Dia juga sebagai anggota dari Pengurus Pusat dan badan eksekutif Hizbullah pada tahun 1987. Pada tahun 1992, dia diangkat sebagai sekretaris jenderal setelah peristiwa pembunuhan mantan Sekretaris Jenderal Abbas Musawi, meneruskan periode sebelumnya. Dia terpilih kembali dua kali pada tahun 1993 dan 1995.
Hubungan Nasrallah dan Pergerakan Syiah Amal
Pergerakan Syiah Amal, seperti yang disebutkan di atas, didirikan oleh Musa Sadr, orang yang memiliki hubungan erat dengan Khomeini.
Pada 8 Oktober 1983, Abdul Amir Qabalan, Mufti Syiah mengumumkan atas nama Majlis Tinggi Syiah sebagai berikut: “Pergerakan Syiah Amal adalah tulang punggung kelompok Syiah. Sebagai Majlis Tinggi Syiah, kami berpegang terhadap apa yang sudah dideklarasikan. Oleh karena itu apa yang dinyatakan Majlis Tinggi Syiah maka Pergerakan Syiah Amal akan patuhi”.
Pergerakan Syiah Amal telah berjanji setia kepada pemimpin Syiah Khomeini sekaligus menyatakan bahwa dia adalah imam mereka dan semua kaum Muslim di manapun.
Dukungan ini datang pada Pergerakan Syiah Amal setelah perpecahan yang muncul pada Pergerakan Islam Syiah Amal (yang kemudian menjadi Hizbullah) dan setelah adanya tindakan nyata Hizbullah pada wilayah konflik Hizbullah.
Hussein Musawi selaku Wakil Ketua Pergerakan Syiah Amal telah mengumumkan tentang perpecahannya dari Pergerakan Islam Syiah Amal yang kemudian menjadi Hizbullah.
Oleh karena itu, jelas bahwa tidak ada perbedaan besar pada Pergerakan Syiah Amal. Yang adanya hanyalah pergeseran dari bentuk militer ke ranah politik dengan dipertahankan peran-peran lainnya sesuai dengan perubahan politik Iran dan percaturannya di Lebanon.
Itulah Hizbullah, yang mana oleh beberapa kaum Sunni yang tidak mengetahui tentang fakta Hassan Nasrallah dan hubungan dekatnya dengan pembantaian warga sunni Palestina. Sungguh dusta jika ia mengaku membela dan membantu perjuangan mereka.
Kedustaan Hassan Nasrallah tidak perlu dibuktikan dengan penelitian lebih lanjut. Dia adalah seorang Syiah Ja’fari yang gemar mengutuk dan mencela para Sahabat sebagai jalan untuk mendekatkan diri kepada Allah.
Syaikh Yusuf al-Qaradhawi mengatakan dalam sebuah wawancara dengannya bahwa Hassan Nasrallah adalah seorang Syiah militan.
Maka sangat mengherankan jika ada orang yang mendukung dan berdiri di sampingnya, padahal dia orang yang paling memusuhi para Sahabat dan kaum mukminin. Bagaimana mungkin musuh yang katanya mengancam keamanan Israel ini bisa bersantai-santai dan bersenang-senang di pelosok negeri. Muncul di televisi-televisi dan media masa bahkan dia bisa menentukan tempat-tempat pertemuan umum dan tidak ditangkap?
Jika peperangan yang sengit antara Yahudi dan Syiah pernah terjadi pada beberapa tahun sebelumnya, maka itulah keadaan pengikut kebatilan dan perjalanan hidup mereka sejak zaman dulu, Allah telah berfirman tentang mereka (kaum Yahudi):
“Permusuhan antara sesama mereka adalah sangat hebat. Kamu kira mereka itu bersatu, sedang hati mereka berpecah belah”. QS Al-Hasyr : 14.
Juga firman Allah:
“Dan Kami telah timbulkan permusuhan dan kebencian di antara mereka sampai hari kiamat.” QS Al-Maidah : 64.
Allah berfirman tentang orang-orang yang serupa dengan mereka dari kalangan orang-orang Nasrani:
“Maka Kami timbulkan di antara mereka permusuhan dan kebencian sampai hari kiamat.” QS Al-Maidah : 14.
Janganlah kita tertipu dengan kebusukan Syiah yang hendak mengambil hati kaum Muslim dengan slogan palsu. Sejarah Pergerakan Syiah Amal adalah sejarah hitam. Sejarah yang menyuguhkan diorama kejahatan terorganisir terhadap Ahlu Sunah.
Setelah Pergerakan Syiah Amal melakukan tindakan-tindakan keji dan busuk, tindakan yang menjadikan manusia manapun tidak akan mengikuti dan menerimanya, lalu lahirlah Hizbullah darinya. Mungkinkah seorang Muslim benar-benar Islamnya akan mengikutinya?
Oleh Fajar : Fajar Shadiq, Aktivis FIPS dan Jurnalis untuk Media Islam An-Najah.net
sumber : Bumisyam
0 komentar:
Posting Komentar