arrisalah13.blogspot.com - Yerusalem – Amerika Serikat (AS) dan sekutunya kemungkinan besar akan menyerang Suriah setelah tugas tim investigasi Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), yang sedang menginvestigasi penggunaan senjata kimia di Ghouta, selesai pada hari Sabtu (31/08). Laporan dari departemen pertahanan Israel ini dilansir oleh InfoWar setelah mereka mendapatkannya melalui pengakuan Amir Mizroch seorang reporter harian terbesar di kawasan itu.
Laporan itu melanjutkan, serangan AS dan sekutunya tidak akan berlangsung lama dan akan selesai pada hari Rabu (04/09) saat Presiden AS Barack Obama bertemu dengan Vladimir Putin. Kapal perang AS saat ini diyakini sudah berada di perairan Mediterania dan siap meluncurkan rudal jenis tomahawk mereka baik melalui kapal perang atau kapal selamnya.
Mantan direktur badan intelijen Israel Mossad, Danny Yatom, mengatakan penundaan lampu hijau dari Dewan Keamanan PBB kepada koalisi Barat pimpinan ‘Paman Sam’ semata karena tim investigasi senjata kimia PBB masih berada di Suriah. PBB, lanjut Yatom, tidak mau jika nantinya Basyar Asad menggunakan mereka sebagai tameng hidup saat dia mendapatkan serangan.
Israel juga telah mengirimkan pesan kepada Asad melalui Rusia yang mengatakan jika rezim Syiah Nushairiyah itu berencana menyerang Tel Aviv maka Damaskus akan dibumihanguskan dan Asad akan dijungkalkan dari kekuasaannya. “Kami hanya mengirimkan pesan yang jelas kepada Asad,” demikian pernyataan seperti dikutip oleh Mizroch, Sabtu (31/08).
Israel juga berusaha menjaga janji negara-negara Teluk untuk ‘menjaga stabilitas’ jika Suriah ternyata benar-benar menyerang Tel Aviv.
sumber : bumisyam
0 komentar:
Posting Komentar