arrisalah13.blogspot.com - Yogyakarta – Puluhan masyarakat yang tergabung di dalam Front Anti Komunis Indonesia (FAKI) membubarkan pertemuan eks dan keluarga tapol 65, di Sleman, Yogyakarta.
Peristiwa itu terjadi saat eks dan keluarga tapol 65, mengaku menggelar acara arisan/pertemuan keluarga dan anak eks tapol 65 di Padepokan Santi Dharma, Dusun Bendungan, Desa Sidoagung, Kecamatan Godean, Sleman, Minggu (27/10/2013).
Ketua FAKI DIY, Burhanuddin ZR mengatakan bahwa pihaknya tidak ingin ada pertemuan yang dilakukan eks dan keluarga tapol 65 di Yogyakarta.
“Itu acara kongres kader-kader PKI (Partai Komunis Indonesia). Harus dibubarkan,” tegas Burhannudin, Minggu (27/10/2013) seperti dilansir kompas.com.
Burhannudin mencium ada usaha pengkaderan dalam kegiatan yang berkedok arisan itu. Karenanya, lanjut Burhannudin, berkewajiban membubarkan acara tersebut.
“Ada ratusan tadi yang datang ikut membubarkan acara,” tandasnya.
Menurutnya, tidak ada toleransi bagi kegiatan-kegiatan PKI di Yogyakarta. “Tidak ada ampun bagi orang-orang komunis berada dan mengadakan pertemuan di Yogya. Itu sudah harga mati,” tegasnya.
Pertemuan yang direncanakan selama dua hari hingga Senin (28/10/2013) itu akhirnya bubar setelah puluhan massa FAKI mendatangi dan membubarkannya. Pertemuan untuk pemberdayaan ekonomi keluarga dengan materi cara pembuatan pupuk organik pun akhirnya bubar.
Menurut informasi yang dikumpulkan, massa berseragam hitam bertuliskan FAKI datang dengan mengendarai satu mobil dan puluhan sepeda motor. Mereka langsung memasuki padepokan dan meminta peserta bubar.
Mereka juga berteriak “komunis harus bubar, bubar” sambil memasuki ruangan pertemuan. Ibu-ibu yang memasak di dapur pun diminta bubar. Dikabarkan sempat terjadi benturan fisik antara massa FAKI dengan panitia acara.
sumber : kiblat.net
0 komentar:
Posting Komentar