PM Libya, Ali Zaidan diduga diculik akibat kerjasamanya dengan pihak AS atas penangkapan Abu Anas Al-Liby
arrisalah13.blogspot.com - Tripoli – Sejumlah pria bersenjata dari kelompok revolusioner menculik perdana menteri Libya pada hari Kamis. Penculikan itu dianggap sebagai balasan atas peran pemerintah Libya yang membantu AS melakukan penangkapan terhadap tokoh yang dikaitkan denga Al-Qaidah.
Pasukan keamanan yang telah disewa oleh pemerintah untuk memberikan keamanan di Tripoli, mengatakan Ali Zeidan diculik setelah Menteri Luar Negeri AS John Kerry menegaskan peran Libya dalam penangkapan Abu Anas al – Liby, pada akhir pekan ini.
“Penangkapannya terjadi setelah… (Kerry) mengatakan pemerintah Libya menyadari operasi tersebut,” kata seorang juru bicara untuk kelompok, yang dikenal sebagai Operations Room of Libya’s Revolutionaries, kepada Reuters, Kamis 10 Oktober 2013.
Dua tahun setelah revolusi yang menggulingkan Kolonel Muammar Gaddafi, Libya berada dalam pusaran kekacauan. Kondisi pemerintah pusat yang masih rentan dan angkatan bersenjata yang baru lahir berjuang untuk menangkal milisi suku saingan dan militan Islam yang menguasai sebagian wilayah negara itu.
Lokasi penculikan belum diketahui
Masih belum jelas lokasi di mana Zeidan ditahan, tetapi pemerintah Libya dalam sebuah pernyataan mengkonfirmasi bahwa perdana menteri diambil saat subuh.
Pasukan khusus AS pada Sabtu menamgkap Nazih al-Ragye, yang dikenal dengan alias Abu Anas Al-Liby. Seorang berkewarganegaraan Libya yang diduga terlibat dalam pemboman kedutaan besar AS di Kenya dan Tanzania pada 1998. Al-Liby saat ini dilaporkan sedang ditahan di atas sebuah kapal Angkatan Laut di Laut Mediterania.
“Departemen Luar Negeri AS sedang mencari laporan penculikan Zeidan dan itu berhubungan erat dengan pejabat senior AS dan Libya di lapangan,” kata juru bicara Jen Psaki di Brunei, di mana Kerry sedang melakukan kunjungan resmi.
Operations Room of Libya’s Revolutionaries, berafiliasi dengan Kementerian Dalam Negeri Libya yang menugaskan mereka untuk memberikan keamanan di ibukota sebagai bagian dari program untuk mengintegrasikan kembali para mantan pejuang.
Penjaga di Hotel mengatakan tidak ada tembakan atau bentrokan dalam insiden itu.
Saluran TV Al – Arabiya mengutip pernyataan Menteri Kehakiman Libya yang mengatakan bahwa Zeidan telah ” diculik ” dan menunjukkan apa yang dikatakan itu dalam sebuah video yang menggambarkan Zeidan sedang mengerutkan kening dan mengenakan kemeja abu-abu dikelilingi oleh beberapa orang berpakaian sipil yang menjaga erat di sekelilingnya.
Zeidan mengatakan pada hari Selasa, warga Libya yang dituduh telah melakukan kejahatan harus diadili di negara itu, tetapi serangan pada upaya penangkapan Al- Liby tidak akan membahayakan hubungan AS-Libya. Agaknya, Zaidan tengah berusaha melestarikan hubungan dengan sekutu utamanya AS tanpa memprovokasi reaksi dari para militan Islam.
Pada akhirnya, serangan itu membuat marah kelompok militan, termasuk pada saat mereka disalahkan atas serangan terhadap konsulat AS di Benghazi pada tahun 2012 lalu. Kelompok Islamis dituduh menyerukan serangan balas dendam pada sasaran strategis termasuk pipa gas ekspor, pesawat dan kapal, serta penculikan orang Amerika di ibukota negara itu.
sumber : kiblat.net
0 komentar:
Posting Komentar