arrisalah13.blogspot.com - Kairo – Aksi unjuk rasa yang digelar oleh para pendukung presiden terkudeta Muhammad Mursi kembali mewarnai ibukota Kairo dan sejumlah provinsi di Mesir pada Jum’at kemaren (15 Nopember). Ini merupakan Jum’at pertama Mesir menyaksikan aksi unjuk rasa, setelah berakhirnya keadaan darurat yang diberlakukan pemerintah kudeta selama tiga bulan di seluruh Mesir.
Unjuk rasa yang dimulai selepas shalat Jum’at bersama tersebut membawa slogan “Keadilan Tidak Untuk Balas Dendam”. Para pengunjuk rasa melakukan long march dan meneriakkan yel-yel menentang kudeta.
Di ibukota Kairo, para pengunjuk rasa terpusat di dua titik, yaitu di lingkungan Al Ma’adi dan Manshurah. Di Mashurah, para pengunjuk rasa penentang kudeta militer bergerak dari masjid Firdaus di jalan Fakultas Sastra, selepas shalat Jum’at. Para pengunjuk rasa yang berjumlah ribuan itu, membawa poster-poster Rabi’ah Al Adawiyah dan foto orang-orang yang ditangkap pemerintah kudeta.
Di provinsi Barat, para pengunjuk rasa bergerak dari kota Qathur. Sejumlah aliansi gerakan, seperti gerakan Afarin penentang kudeta, Pelajar Penentang Kudeta dan Aliansi Nasional mendukung legitimasi, juga ikut bergabung dalam aksi tersebut.
Sementara itu, para warga kota juga turun ke jalan dengan tidak terorganisir. Mereka memadati jalan-jalan kota dengan menunjukkan isyarat Rabi’ah Al Adawiyah.
Di provinsi Al Manufiyah, ribuan orang berkumpul setelah melaksanakan shalat Jum’at bersama dari masjid Al Ikhlas, di kota Saadat, masjid Najar di kota Syabin Kum, masjid Abu Muhammad Al Awali di kota Ba’syun. “Katakan wahai manusia untuk keamanan Negara, kedzoliman tidak akan menegakkan Negara” teriak mereka dalam yel-yel. “Gayang….gayang pemerintahan militer” teriak mereka yang lain.
Di provinsi Iskandariyah, para pengunjuka rasa bergerak dari masjid Sanani di daerah Dakhiliyah, barat Iskandariyah. Aksi mereka disambut masyarakat dengan menunjukkan isyarat Rabi’ah Al Adawiyah dan slogan-slogan mengecam kudeta.
sumber : kiblat.net
0 komentar:
Posting Komentar