Jumat, 14 Maret 2014

Baru Perang 2 Hari, Israel Minta Perjanjian Damai Bersyarat


By on 21.08


Baru Perang 2 Hari, Israel Minta Perjanjian Damai Bersyarat


arrisalah13.blogspot.com - 
Tel Aviv (voa Islam) - Perang baru berlangsung 2 hari, Israel kembali mengeluh berharap ada kata damai. Ketua Persatuan Yahudi Israel, Simon Perez mengungkapkan bahwa Tel Aviv siap berdamai dan akan patuh terhadap perjanjian yang akan dibuat antara kedua belah pihak (Israel dan Pejuang Palestina) di Jalur gaza.

Ungkapan Perez tersebut disiarkan di radio Yahudi dan juga dimuat dalam media elektronik Yahudi yang dirilis pada hari Jum'at 14 Maret 2014, "Gaza menginginkan damai maka begitupun kami menerima perdamaian," demikian kata Perez.

Adapun kalimat ancaman yang dilontrakan Perdana Mentri Israel dalam jumpa pers kemarin bahwa militer Israel akan membalas roket dari Gaza dengan balasan yang sangat dahsyat, itu hanyalah sikap tegas yang ditunjukkan oleh PM Israel karena ia juga harus menjamin keamanan bagi upacara warga Yahudi yang sedang mengadakan liburan Purim (liburan khusus Yahudi).

Kementrian Pertahanan dan keamanan Israel, Amos Gilad mengatakan bahwa kami berhadapan dengan musuh di Gaza yang kuat dan pihak Gazapun menghadapi lawan yang sangat kuat juga. Dengan demikian jika memilih untuk berperang maka kami yakin Gaza akan kalah. Dengan kesepakatan tersebut, untuk sementara Gaza dan Israel tidak saling serang lagi.

Semoga saja, pihak Isreal memegang teguh janji dan perdamaian tersebut, karena sesuai pengalaman perang tahun 2012 yang berlangsung selama 8 hari malah Israel yang lebih dulu meminta damai tapi ia juga yang melanggar perjanjian tersebut.

Allohu A'lam, kewajiban kita tetap mendoakan saudara-saudara kita di Palestina, Suriah dan wilayah konflik lain dimana ummat Islam menjadi sasaran kedzoliman kaum kuffar.
Mohon doakan anak-anak Gaza...!

Abdullah Onim (wartawan dan Aktifis Indonesia u/ Palestina yang sekarang menetap di Gaza) Pin BB: 25C63245, Whatsapp: +972 598058513.


sumber : voaislam

0 komentar:

Posting Komentar