Jumat, 14 Maret 2014

Intelijen Jerman Soroti Remaja Putri Berusia 15 Tahun yang Berjihad di Suriah


By on 21.15


Intelijen Jerman Soroti Remaja Putri Berusia 15 Tahun yang Berjihad di SuriahKaum wanita pun turut berjihad

arrisalah13.blogspot.com - Berlin – Foto-foto jihadis wanita yang memegang senjata makin sering muncul di internet, media cetak maupun media elektronik. Foto-foto ini memang jadi incaran publik. “Selalu saja ada ketertarikan besar pada isu jihadis (perempuan) ini”, kata pengamat Guido Steinberg dari yayasan politik SWP di Berlin.

Fenomena ini memang sudah ada sejak lama, misalnya dalam berbagai aksi istisyhadiyah yang dilakukan oleh kaum wanita di Palestina dan Irak, atau oleh kelompok yang disebut “janda hitam” di Chechnya.
Rita Breuer dari dinas rahasia Jerman, Bundesamt für Verfassungsschutz (BfV) menerangkan, efek publikasi ini memang sangat disadari oleh kelompok-kelompok jihad, karena mereka ingin mendapat sorotan media. Trend terbaru adalah, makin banyak jihadis wanita yang beroperasi di Suriah, juga dari Jerman.
Menurut keterangan BfV, ada sekitar 300 jihadis Jerman yang sekarang berada di Suriah. Diantaranya kemungkinan besar ada 40 perempuan, namun tidak ada angka yang pasti tentang itu. Sebab tidak semua jihadis yang berangkat ke Suriah langsung bergabung dengan kelompok militan dan ikut berperang. Banyak juga yang menolak memegang senjata atau kembali ke Jerman.
Yang jelas, usia para jihadis sekarang makin muda. Kasus terbaru yang sempat menjadi sorotan media adalah anak perempuan bernama Sarah dari Konstanz yang berusia 15 tahun. Menurut keterangan dinas kriminal di Baden Württemberg, Sarah bulan Oktober 2013 masuk ke Suriah melalui Turki.
Setelah tiba di Suriah, Sarah kemudian menyebarkan foto-foto lewat internet. Ia terlihat memegang senjata berat dan mengajak kaum wanita untuk ikut berjihad di sana.
Pengamat terorisme Holger Schmidt menerangkan, ini perkembangan baru bagi dinas intelijen. “Kasus ini benar-benar memprihatinkan, karena dia menurut pengetahuan saya adalah perempuan termuda dari Jerman, yang berangkat ke medan perang dan menyatakan siap angkat senjata,” ujarnya seperti dilansir dari Deutsche Welle pada Sabtu, (15/03).
Melihat hal itu, pengamat politik Guido Steinberg dari SWP menegaskan bahwa foto-foto tersebut kemungkinan besar sebagai propaganda. Sebab banyak juga foto yang direkayasa. “Ini memang petunjuk, bahwa dia senang pegang senjata. Tapi apa dia benar-benar ikut latihan militer, kita tidak tahu.”
Steinberg menerangkan, hingga saat ini belum ada bukti bahwa jihadis wanita dari Jerman benar-benar terlibat dalam pertempuran di Suriah.
“Ini fenomena yang terjadi di Palestina dan Irak. Di Suriah, di mana terjadi pertempuran besar, belum ada petunjuk tentang aksi semacam itu”, kata Steinberg. Ia menjelaskan, dalam banyak masyarakat Islam, perempuan biasanya tidak terlibat langsung dalam pertempuran, melainkan menjadi tenaga pendukung di garis belakang. Menurut Steinberg, foto-foto jihadis wanita lebih banyak disebarkan untuk kepentingan propaganda kelompok jihad.
sumber : kiblat.net

0 komentar:

Posting Komentar