Senin, 10 Maret 2014

Muslim Krimea, di Antara Taring Rusia dan Cengkraman Amerika


By on 19.42


Muslim Krimea, di Antara Taring Rusia dan Cengkraman Amerikapeta krimea

arrisalah13.blogspot.com - Teriakan takbir membahana di Simferopol, Ibukota Krimea, 26 Februari 2014 lalu. Sepuluh ribu demostran dari kelompok Muslim Tatar berunjuk rasa di depan gedung dewan perwakilan rakyat Negara Bagian Krimea.1) Mereka menyuarakan penolakan terhadap pemisahan Krimea dari Ukraina, dan sekaligus menolak penggabungan Krimea dengan Rusia. Bersamaan dengan itu, demonstrasi tandingan dari kubu pro-Rusia juga digelar di sekitar gedung dewan perwakilan rakyat. Dua orang demonstran dari etnis Rusia dilaporkan tewas karena berdesak-desakan.2)

Delapan ratus mil dari Krimea, Vladimir Putin, Presiden Rusia, memerintahkan tentara Rusia untuk bersiaga masuk ke Krimea, menandai awal intervensi militer Rusia. Intervensi militer Rusia di Krimea, Ukraina, dilakukan atas permintaan Victor Yanukovych, Presiden Ukraina yang telah digulingkan oleh parlemen Ukraina. Hal ini diungkapkan Vitaly Churkin, utusan Rusia untuk PBB, dalam pertemuan darurat Dewan Keamanan PBB, 4 Maret 2014.3) 
Putin pantas berang. Sebab, disinyalir Amerika berada di balik demonstrasi menuntut pemisahan Ukraina dari Rusia.
Kemelut di Krimea merupakan buntut dari gonjang-ganjing di Ukraina, yang disebabkan oleh arah politik Yanukovych yang condong ke Rusia. Sementara itu, kubu oposisi Ukraina menghendaki Ukraina menggabungkan diri ke Uni Eropa. Isu inilah yang dimanfaatkan kubu oposisi untuk menggerakkan demonstrasi rakyat Ukraina, selain isu krisis ekonomi.
Kini, Krimea di ambang perang. Militer Rusia sudah masuk ke Krimea dan mengultimatum militer Ukraina untuk menyerah.4)Walau keputusan lepas atau tidaknya Krimea dari Ukraina akan ditentukan oleh referendum, bukan tidak mungkin konflik horisontal akan terjadi sebagai buntut perbedaan sikap antara pihak Pro-Rusia dan Pro-Ukraina. Muslim Tatar sebagai etnis minoritas di Krimea pun terancam mengalami diskriminasi.

Tarik Ulur Krimea
Masuknya Rusia di Krimea bukan hanya atas dasar permintaan Yanukovych. Enam puluh persen penduduk Krimea adalah etnis Rusia.5) Hal lainnya, Rusia memiliki pangkalan militer di Sevastopol, Krimea. Ini adalah saat yang tepat bagi Rusia untuk menjadikan Krimea sepenuhnya berada dalam penguasaannya.
Sevastopol adalah sebuah kota pelabuhan di Laut Hitam. Nama Sevastopol  berarti “Kota Suci nan Megah”. Sejak tahun 1948, Sevastopol mendapatkan status kota istimewa dari pemerintahan Republik Sosialis Federal Soviet Rusia, bagian dari Uni Soviet. Tahun 1954, pemimpin Soviet saat itu Nikita Khrushchev memberikan Sevastopol dan seluruh Krimea kepada Republik Sosialis Soviet Ukraina, juga bagian dari Uni Soviet. Awal dekade 90, Ukraina menjadi negara merdeka. Krimea menjadi bagian dari Ukraina. 6)
Di bawah Traktat Persahabatan, Kerja Sama dan Kemitraan Moskow-Kiev tahun 1997, Rusia mengakui status kepemilikan Sevastopol dan kedaulatan Ukraina. Sebagai balasannya, Ukraina memberikan Rusia hak untuk terus menggunakan pelabuhan Sevastopol bagi armada laut mereka sampai tahun 2017. 7)
Perjanjian awal izin Armada Laut Hitam di Sevastopol berlangsung untuk 20 tahun. Perjanjian ini otomatis diperpanjang lima tahun kecuali salah satu pihak membatalkannya.
Perjanjian kedua, ditandatangani di Kharkiv tahun 2010, memperpanjang penggunaan pelabuhan Sevastopol untuk armada Rusia hingga 2042. Rusia membayar Ukraina US$98 juta per tahun untuk menyewa pangkalan laut di Crimea. Selain itu, berdasarkan perjanjian Kharkiv, Rusia akan memberikan potongan harga gas US$100 per ton.8)
Armada Laut Hitam Rusia yang bermarkas di Sevastopol, Krimea, terdiri dari 388 kapal perang Rusia, termasuk 14 kapal selam diesel. Selain itu, ada 161 jet tempur di pangkalan udara yang disewa Rusia di Gvardeiskoye (sebelah utara Simferopol) dan Sevastopol. Total ada 25.000 personel militer Rusia di Crimea, belum termasuk staf sipil. Jika dihitung juga keluarga mereka yang ikut tinggal di komplek militer Krimea, total ada lebih dari 100.000 orang. 9)

Muslim Tatar di Krimea
Muslim Tatar Krimea adalah Ahlussunnah.10) Pada abad ke-15, berdiri sebuah Kerajaan Krimea yang berafiliasi ke Khilafah Utsmaniyah. Aliansi Kerajaan Krimea dan Khilafah Utsmaniyah ini bertahan hingga awal abad ke-18, setelah Khilafah Utsmaniyah kalah perang dengan Kekaisaran Rusia. Wilayah Krimea diserahkan kepada Kekaisaran Rusia sebagai akibat dari kekalahan yang dialami Khilafah Utsmaniyah.
Setelah Kekaisaran Rusia menguasai Krimea, penduduk Muslim Krimea mengalami penindasan. Muslim Tatar dibantai dan diusir oleh penguasa dari Kekaisaran Rusia. Sekitar 200.000 Muslim meninggalkan Krimea pada pertengahan abad ke-19 untuk mengungsi ke wilayah yang lebih aman seperti Turki. Ini merupakan derita Muslim Tatar episode pertama. 11)
Selama masa penjajahan Kekaisaran Rusia tersebut, Muslim Tatar tidak tinggal diam. Muslim Tatar yang masih bertahan di Krimea berusaha untuk tetap mengadakan pendidikan dan berkonsolidasi dengan seluruh komunitas Muslim Tatar di Krimea. Pada akhir abad ke-19, usaha Muslim Tatar Krimea untuk bangkit telah menghasilkan titik terang. Dikutip dari Wikipedia, pada masa itu, total terdapat 350 sekolah di seantero Krimea. Sarana komunikasi politik dari intelektual Muslim Tatar Krimea dengan penduduk Krimea dilakukan dengan surat kabar.
Awal abad ke-20, tepatnya pada 26 Desember 1917, Noman Çelebicihan, seorang Mufti dan intelektual Muslim Tatar Krimea, mendeklarasikan berdirinya Republik Rakyat Krimea, yang merupakan Republik Islam pertama di dunia. Namun akhirnya Republik ini bernasib tragis. Pada bulan Januari 1918, saat Revolusi Bolshevik, Republik ini kembali diinvasi oleh Rusia, dan kembali dijajah. Noman Çelebicihan ditahan di Sevastopol, dan dihukum mati pada bulan Februari 1918.
Selama Perang Dunia II, seluruh Muslim Tatar di Krimea menjadi korban penindasan Joseph Stalin. Krimea mengalami kelaparan karena kekurangan bahan makanan. Ini akibat dari kebijakan Stalin yang merampas semua hasil pertanian di Krimea, dan mengirimkannya ke Moskow. Pada bulan Mei 1944 mereka dituduh bekerja sama dengan NAZI Jerman. Padahal banyak juga penduduk Muslim Tatar yang menjadi anggota Red Army dan bertempur melawan NAZI. Namun Stalin bergeming. Sebagai akibatnya, sekitar 200.000 Muslim Tatar dideportasi secara massal ke Asia Tengah dan negeri-negeri lain jajahan Uni Soviet. Banyak yang meninggal karena penyakit dan kekurangan gizi.12)
Stalin juga memobilisasi  warga beretnis Rusia untuk masuk ke Krimea dan menempati wilayah-wilayah yang tak berpenghuni. Hal ini menyebabkan perubahan peta demografi. Dengan diusirnya Muslim Tatar dari Krimea, otomatis etnis Rusia menguasai Krimea. Sejarah berulang. Ini merupakan penderitaan Muslim Tatar Krimea episode kedua.
Setelah Mikhail Gorbachev mendengungkan slogan “Perestroika”, Uni Soviet menghapus tuduhan terhadap Muslim Tatar Krimea.13)Namun, pemerintah Uni Soviet tidak melakukan apa pun untuk mengembalikan pemukiman mereka di Krimea dan aset-aset mereka yang sudah terlanjur dirampas.
Pada sekitar tahun 1989, Muslim Tatar berbondong-bondong kembali ke Krimea, memulai kembali kehidupan mereka dari awal.14) Berusaha mendapatkan kembali tanah dan hak-haknya yang dirampas oleh etnis Rusia. Sekarang, Muslim Tatar terdiri berjumlah sekitar 14 persen dari seluruh penduduk Krimea. Etnis Rusia masih mendominasi di Krimea. Setelah pecahnya Uni Soviet, Krimea menjadi bagian dari Ukraina, tapi Muslim Tatar tetap kukuh menentang pemerintah lokal Krimea, yang selalu didominasi oleh kubu pro – Moskow.15)

Ancaman di Depan Mata
The Mejlis, organisasi perwakilan Muslim Tatar, telah banyak bekerja sama dengan partai-partai politik pro – Ukraina. Para pemimpin The Mejlis seperti Mustafa Dzhemilev dan Refat Chubarov telah menjadi anggota parlemen Ukraina.16) Pada 26 Februari, sehari sebelum parlemen Krimea diambil alih oleh orang-orang bersenjata pro-Rusia, Muslim Tatar Krimea menggelar unjuk rasa besar di dekat gedung dewan perwakilan rakyat yang lebih besar dari unjuk rasa pro-Rusia.
Meskipun The Mejlis telah menjadi sekutu setia pemerintah Ukraina terhadap separatisme pro – Rusia di Krimea, tetapi pemerintah Ukraina masih menaruh kecurigaan mendalam pada Muslim Tatar Krimea, yang sudah bertahun-tahun menuntut otonomi khusus untuk wilayah yang dihuni oleh Muslim Tatar Krimea. 17)
Apapun masalah yang dihadapi dengan Ukraina, bagi Muslim Tatar berpihak pada Ukraina adalah pilihan yang lebih aman untuk saat ini. Kenangan di masa penjajahan Kekaisaran Rusia dan juga di masa Stalin, menjadi sebuah luka yang mungkin tak akan sembuh, dan tentu saja menghasilkan trauma berkepanjangan.
Muslim Tatar Krimea juga harus berkaca pada masalah yang dihadapi oleh sesama etnis Muslim Tatar yang berada dalam teritorial Rusia, di wilayah Volga – Ural. Diskriminasi dalam hal pendidikan, kesulitan dalam melestarikan bahasa mereka dan memelihara media. Pemerintah Rusia sedang mengejar kebijakan baru bernama Rusification, semua harus bercita rasa Rusia! Di dalam negeri, Rusia juga masih mempertahankan sikap terang-terangan memusuhi komunitas Muslim dengan berbagai macam intimidasi dengan dalih upaya anti – teror.18)
Sebagai entitas etnis yang minoritas, Muslim Tatar berpotensi mendapat ancaman diskriminasi dan penindasan dari etnis Rusia. Terlebih, ada sentimen politik yang berseberangan, dan sentimen agama. Etnis Rusia mayoritas Kristen Orthodox, dan secara politik akan berharap Krimea bergabung ke Rusia. Maka, jika Krimea jatuh ke Rusia, akan menjadi pukulan telak bagi kaum Muslimin di Krimea. (Multazim Jamil)
Referensi:
  1. http://www.nytimes.com/2014/02/27/world/europe/russia.html?_r=1
  2. http://www.independent.co.uk/news/world/europe/ukraine-crisis-muslim-tatars-are-under-threat-from-ethnic-violence-under-new-separatist-administration-in-crimea-9171766.html
  3. http://www.republika.co.id/berita/internasional/global/14/03/04/n1vx4x-pengerahan-tentara-rusia-sesuai-permintaan-yanukovych
  4. http://www.republika.co.id/berita/internasional/global/14/03/04/n1vh47-rusia-desak-militer-ukraina-menyerah
  5. http://dunia.news.viva.co.id/news/read/485860-ini-sejarah-sevastopol-di-crimea–wilayah-ukraina-berbau-rusia
  6. ibid
  7. ibid
  8. ibid
  9. ibid
  10. http://en.wikipedia.org/wiki/Crimean_Tatars
  11. ibid
  12. http://www.aljazeera.com/indepth/opinion/2014/03/crimea-tatars-homeland-at-stake-2014355402511335.html
  13. ibid
  14. http://www.washingtonpost.com/blogs/monkey-cage/wp/2014/03/01/who-are-the-crimean-tatars-and-why-are-they-important/
  15. http://www.aljazeera.com/indepth/opinion/2014/03/crimea-tatars-homeland-at-stake-2014355402511335.html
  16. ibid
  17. http://www.washingtonpost.com/blogs/monkey-cage/wp/2014/03/01/who-are-the-crimean-tatars-and-why-are-they-important/
  18. ibid
  19. http://www.aljazeera.com/indepth/opinion/2014/03/crimea-tatars-homeland-at-stake-2014355402511335.html
sumber : kiblat.net

0 komentar:

Posting Komentar