arrisalah13.blogspot.com - Baghdad – Pejuang Ahlu Sunnah penentang pemerintah Perdana Menteri Nuri Al-Maliki beberapa waktu lalu dikabarkan berhasil merebut sejumlah perlintasan perbatasan yang menghubungkan antara Irak, Suriah dan Yordania. Kemenangan itu diraih setelah para pejuang mengontrol distrik-distrik di provinsi barat Irak.
Dilaporkan kantor berita Sky News Arabia (23/06), setelah mengontrol perlintasan Qaim yang menghubungkan Irak dan Suriah, pejuang terus bergerak dan mengontrol perlintasan lainnya bernama Al-Walid.
Pejuang juga merebut perlintasan Trebil yang menghubungkan Irak-Yordania dan kota Rutbah yang berbatasan dengan Yordan. Sehingga, pemerintah Yordania memberlakukan pengamanan ketat bahkan mengerahkan pasukan bantuan di perbatasan dengan Irak.
Sejumlah sumber warga Yordania mengatakan bahwa aktivitas penyebrangan antara kedua negara terhenti akibat situasi itu. Para pejuang juga mendirikan pos-pos pemeriksaan di jalan internasional yang menghubungkan kedua negara tetangga tersebut.
Sementara itu, belum ada keterangan dari para pejabat terkait ditariknya militer Irak dari perbatasan yang menghubungkan antara Irak dan Yordania itu. Perlu diketahui, perlintasan tersebut merupakan satu-satunya jalur yang menghubungkan antara kedua negara.
Di saat bersamaan, militer Irak membenarkan bahwa pejuang berhasil merebut empat kota baru di provinsi Anbar, termasuk di dalamnya kota Rawa yang terdapat bendungan penting. Militer Irak mengaku telah mengirim 2000 tentara tambahan untuk mempertahankan bendungan penting yang berada di kota tersebut.
Militer Irak juga menarik diri dari Tal Afar setelah tidak mampu membendung serangan pejuang. Sementara itu, pihak militer pemerintah sesumbar bahwa penarikan pasukan itu sebagai taktik perang untuk menggulirkan kembali pertempuran yang lebih besar.
sumber : kiblat.net
0 komentar:
Posting Komentar