arrisalah13.blogspot.comAleppo – Subhanallahu, itulah kalimat pertama yang terucap dari mulut kami ketika Muqawamah Media Team mendapatkan kesempatan untuk meliput kegiatan Ijtima’ ‘Am (Apel Besar) Jabhah Nusrah (Tanzhim Al-Qaeda Fi Biladis Syam) dan katibah-katibah di bawah mereka di suatu Mu’askar (Camp Militer) wilayah Aleppo, Kamis, 10 Juli 2014.
Apel yang dihadiri lebih dari seribu mujahidin Jabhah Nushrah dari seluruh perwakilan wilayah Syam ditujukan untuk beberapa agenda besar, antara lain: Penyatuan visi mujahidin dalam menghadapi musuh internal dan eksternal, menerima bai’at Jama’ah Suqurul ‘Izz untuk bergabung ke Jabhah Nushrah, dan puncak acaranya adalah deklarasi penegakan Mahkamah Syari’ah di seluruh wilayah Syam yang dikuasai Jabhah Nushrah sebagai cikal bakal berdirinya Imarah Islam Syam. Deklarasi penegakan Mahkamah Syari’ah ini dipimpin langsung oleh Amir Tanzhim Al-Qaeda fi Biladis Syam, Syaikh Al-Fatih Abu Muhammad Al-Jaulani -hafizhahullahu-.
Dalam sambutannya, Syaikh Al-Jaulani -hafizhahullahu- menyebutkan bahwa apa yang telah diraih oleh Jabhah Nushrah hari ini di bumi Syam adalah buah dari jihad para mujahidin yang ikhlas dan pemberani. Beliau menekankan agar para Mujahidin senantiasa memperbaiki niat mereka selalu. Hendaknya para mujahidin juga bergembira dan bersyukur dengan buah jihad yang bisa mereka saksikan dengan mata kepala mereka sendiri hari ini.
Syaikh Al-Jaulani menekankan bahwa mulai saat ini Jabhah Nushrah tidak akan mengalah dan tinggal diam lagi kepada semua pihak yang coba merusak proyek jihad di Syam. Jabhah Nushrah secara tegas menyatakan akan menyerang siapa saja yang merusak syari’at dan menghalangi tegaknya syari’at Islam diatas bumi Syam. Syaikh Al-Jaulani juga berjanji bahwa satu saja singa Jabhah Nushrah dicelakai dengan cara khianat oleh siapapun, maka Jabhah Nushrah akan mengerahkan seluruh kekuatannya untuk membalas nyawa dan kehormatan mujahidnya.
Syaikh Al-Jaulani -hafizhahullahu- menambahkan bahwa mata umat kini tertuju kepada para mujahidin Syam. Amirul Mukiminin Mulla Umar -hafidhahullahu- dan Taliban menunggu pernyataan tegas mujahidin Jabhah Nushrah di Syam, begitu pula Imarah Islam kaukaz, Mujahidin khurasan, AQAP dan AQIM serta seluruh elemen Ulama Rabbani dan Umat Islam menantikan deklarasi Imarah Islam Syam.
“Maka dari itu, jangan pernah biarkan kesempatan yang Allah berikan ini kalian sia-siakan wahai para singa Jabhah! Sekaranglah saatnya MahkamahSyari’ah kita tegakkan di atas bumi Syam. Mahkamah yang akan mengadili orang besar dan kecil diantara kita. Mahkamah yang akan menjadikan kitab Allah dan Sunnah Rasulullah sebagai sumber hukum yang absolut”, seru Syaikh Al-Jaulani kepada para mujahidin yang berkumpul disana.
Syaikh Al-Jaulani -hafizhahullahu- menekankan bahwa ini adalah titik awal untuk berdirinya Imarah Islam Syam yang insya Allah berada diatas haluan Minhaj Nubuwwah. Mahkamah Syari’ah ini akan dilaksanakan dengan penuh hikmah dan kebijaksanaan serta keberanian. Mahkamah ini tidak akan membedakan siapapun diantara kaum muslimin Syam, baik sipil ataupun mujahidin. Juga tidak akan membedakan antara kaum anshar dan muhajirin.
Diakhir pembicaraannya, Syaikh Al-Jaulani -hafizhahullahu- menyebutkan bahwa sekarang kita menuju Al-quds, sekaranglah saatnya kita membebaskan Gaza dan seluruh wilayah Palestina. Kita tak akan pernah bisa tidur nyenyak selagi Basyar Al-Asad belum kita musnahkan, kita tidak akan pernah bisa bernafas lega sebelum umat Islam bisa melihat Al-Quds serta Gaza kembali ke pangkuan Islam dan kaum muslimin.
Ijtima’ ‘Am (Apel Besar) ini turut dihadiri oleh para petinggi dan Ulama dewan Syari’at Jabhah Nushrah, antara lain yakni Syaikh Dr. Abdullah Al-Muhaisini -hafizhahullahu-yang juga turut memberikan sambutan yang sangat membakar semangat para Mujahidin.
Orasi Syaikh Al-Muhaisini
Syaikh Al-Muhaisini -hafizhahullahu- dalam sambutannya membicarakan tentang manhaj ghuluw yang dibawa oleh Jama’ah Daulah ke ranah jihad Syam. Serta beliau menekankan seandainya Daulah ataupun Khilafah yang dideklarasikan oleh Al-Baghdadi benar diatas minhaj nubuwwah dan dilaksanakan dengan penuh hikmah serta musyawarah dengan para Ulama Rabbani, maka pastilah kita akan mencuci kakinya Al-Baghdadi sebagai rasa hormat kita padanya.
Syaikh Al-Muhaisini -hafizhahullahu- juga menyatakan : “Demi Allah, Syaikh Aiman Azh-Zhawahiri -hafizhahullahu- yang telah menghabiskan sebagian besar umurnya dalam jihad dan hijrah mustahil menolak khilafah jika memang khilafah itu berada diatas al-haq. Demi Allah, Syaikh Nashir bin Sulaiman Al-‘Ulwan yang telah bersabar atas azab dan penjaraThagut Saudi belasan tahun lamanya mustahil menolak khilafah jika memang khilafah itu berada diatas al-haq. Demi Allah, Syaikh Abu Muhammad Al-Maqdisi -hafizhahullahu- yang telah keluar masuk penjara Jordan selama 14 tahun mustahil menolak khilafah jika memang khilafah itu berada diatas al-haq. Maka bersama Ulama dan pemimpin manakah yang harus lebih kita percaya?”.
Semoga Allah menyegerakan kemenangan Islam dan Mujahidin Syam.Allahumma Amiin. Walhamdulillahi Rabbil A’lamin.
Berikut adalah foto-foto suasana Ijtima’ ‘Am (Apel Besar) untuk mendirikan Imarah Islam Syam yang berhasil didapatkan oleh Tim Muqawamah Media dari lapangan :
Sumber: Muqawamah.com/ kiblat.net
0 komentar:
Posting Komentar