Selasa, 19 Agustus 2014

DR Abdullah Azzam, Panutan Syaikh Utaibi dalam Mendidik Anak


By on 20.49

illustrasi dari google.

arrisalah13.blogspot.com – Hari ini siapa yang tidak kenal Syaikh Abdullah Azzam rahimahullah. Seorang tokoh jihad internasional yang menginspirasi ribuan pemuda seantero dunia untuk berbondong-bondong memasuki kancah jihad Afganistan kala itu.
Ternyata, beliau tidak hanya menjadi inspirasi para pemuda dalam berjihad. Tapi juga menjadi inspirasi dalam mendidik anak. Hal ini sebagaimana dituturkan oleh Syaikh Ihsan Al-Utaibiy, da’i yang namanya cukup terkenal lewat tulisan-tulisannya. Beliau merupakan murid ‘tak langsung’ Syaikh Utsaimin, karena beliau mengikuti hampir seluruh audio kajian Syaikh Utsaimin.

Beliau bercerita, kurang lebih 18 tahun lalu, saat beliau berada di Amman, Yordania beliau didatangi oleh salah seorang sahabat beliau yang kemudian bercerita, “Suatu saat saya ingin menunaikan shalat tarawih di masjid. Masjid saat itu diimami oleh Syaikh Abdullah Azzam dengan jama’ah yang cukup ramai.”
“Waktu itu, syaikh Abdullah Azzam lupa dengan ayat yang dibacanya, maka anak-anak beliaulah yang mengingatkan ayat yang terlupa. Hal ini menakjubkan, karena beliau memiliki anak-anak yang pandai menghafal Al-Qur’an, sekaligus memalukan bagi kami jama’ah shalat tarawih yang hadir, karena sudah sebesar ini tapi hafalannya kalah sama anak kecil.”
Kisah yang diceritakan kepada Syaikh Ihsan Al-Utaibi ini ternyata cukup mengena di hati beliau. Maka, sejak saat itu Syaikh Ihsan Al-Utaibi berazzam untuk menjadikan anak-anak beliau para penghafal Alqur’an, sehingga saat beliau lupa, anak-anak beliaulah yang mengingatkannya.
Akhirnya, Allah SWT mengkaruniakan dua orang anak lelaki kepada beliau. Syaikh Ihsan Al-Utaibi berusaha mencari guru Tahfidzul Qur’an untuk kedua anak beliau. Tapi ada harga yang harus dibayar oleh syaikh Ihsan Al-Utaibi. Kediaman sang guru Tahfiz kedua anak beliau, berjarak 50 kilometer dari kediaman beliau. Sehingga, kedua anak tersebut harus tinggal di sana selama 5 hari dalam sepekan. Tak tega rasanya beliau melepas anak-anak beliau yang masih balita, masih senang bermain, untuk belajar jauh dari kedua orang tua, tapi inilah harga yang harus dibayar oleh Syaikh Ihsan Al-Utaibi.
Setelah 3 tahun, akhirnya kedua anak beliau menamatkan hafalan mereka, anak yang pertama yang bernama Thoriq, berhasil menghafal Al-Qur’an pada umur 8,5 tahun. Sementara, adiknya, Daud hafal Al-Qur’an pada umur 7 tahun.
Bahkan guru mereka sempat berkata kepada saya, “Sepertinya inilah (Daud) hafiz paling kecil di negara ini (Yordania).“
Setelah selesai mengkhatamkan hafalan Al-Qur’an, kedua anak ini mulai menghafal matan. Kitab-kitab seperti Umdatul Ahkam, Matan Baiquniyah, Thohawiyah dan Jurumiyah pun dilahap mereka sejak dini.
“Suatu ketika saya mengimami sholat tarawih, dan saat saya lupa akan ayat yang saya baca, anak saya pun mengingatkan saya, maka seketika itu ingatan saya terbang ke masa 18 tahun lalu, saat saya mendengar kisah Abdullah Azzam bersama anak-anaknya. Saya bersyukur kepada Allah akan nikmat ini.”
Maka dengan ini, saya hasung kepada para bujangan untuk segera menikah.
Yang telah menikah semoga cepat dikarunia anak.
Yang sudah dikarunia anak semoga berlomba-lomba memacu anak-anaknya untuk menghafal Al-Qur’an.
Semoga Allah menunjuki kita ke jalan yang lurus.
*Disarikan dari tulisan Syaikh Ihsan Al-Utaibi, berjudul “Ana wa Syaikh Abdullah Azzam Qobla 18 ‘Aaman“.
sumber : kiblatnet

0 komentar:

Posting Komentar