Syiakh Yusuf Al-Qardhawi
arrisalah13.blogspot.com - Kairo – Ketua Persatuan Ulama Internasional mengecam pembentukan koalisi internasional bentukan Amerika Serikat, yang terdiri atas 40 negara untuk melawan Daulah Islamiyah (IS).
Syaikh Yusuf Al-Qardhawi menegaskan, “Saya memiliki gagasan dan metode yang sama sekali berbeda dengan IS. Di sisi lain, saya tidak terima dengan tindakan Amerika Serikat untuk memerangi mereka karena AS hanya mengikuti kepentingannya sendiri, bukan nilai-nilai Islam.”
Pernytaan tersebut ditulis dalam bahasa Arab pada hari Ahad (14/09) di akun Twitter Syaikh Al-Qardhawi. Sejumlah negara, termasuk 10 negara Arab, telah sepakat untuk membentuk sebuah koalisi untuk mengatasi IS di Irak dan Suriah.
Dukungan Syaikh Al-Qardhawi terhadap Ikhwanul Muslimin pada awal tahun ini, dianggap telah mendorong keretakan diplomatik antara Qatar dan sejumlah negara Arab. Negara-negara Teluk menganggap gerakan tersebut sebagai sebuah ancaman keamanan.
Negara-negara Teluk tidak senang kepada Doha yang melindungi Qardhawi dan memberinya kesempatan tampil di saluran televisi negaranya.
Arab Saudi, Uni Emirat Arab (UEA) dan Bahrain adalah yang paling marah atas dukungan Qatar terhadap Ikhwanul Muslimin. Ideologi kelompok ini dinilai menentang prinsip pemerintahan dinasti konservatif yang mendominasi kawasan Teluk.
Akhirnya tiga negara tersebut menarik duta besar mereka dari Qatar pada bulan Maret. Mereka menuduh Doha gagal mematuhi kesepakatan untuk tidak mencampuri urusan negara lain, namun hal itu dibantah oleh Qatar.
Hanya Qatar dan Turki yang mendukung IM, setelah militer Mesir menggulingkan presiden terpilih Mohamed Mursi tahun lalu.
sumber : kiblat.net
0 komentar:
Posting Komentar