Gayatri, Gadis Jenius yang Menguasai 14 Bahasa Itu Ternyata Anggota BIN
arrisalah13.blogspot.com - Ambon - Gayatri Dwi Wailissa (19), gadis jenius yang menguasai 14 bahasa asing, ternyata seorang anggota Badan Intelijen Negara (BIN). Dia direkrut menjadi anggota BIN, tiga bulan sebelum meninggal.
Fakta mengejutkan itu diungkapkan oleh ayah kandung Gayatri, saat prosesi pemakamannya, di Taman Makam Bahagia, Kapahaha, Kota Ambon. Kepada wartawan, ayah Gayatri mengakui jika anaknya adalah anggota BIN.
Fakta mengejutkan itu diungkapkan oleh ayah kandung Gayatri, saat prosesi pemakamannya, di Taman Makam Bahagia, Kapahaha, Kota Ambon. Kepada wartawan, ayah Gayatri mengakui jika anaknya adalah anggota BIN.
Kabar mengenai keanggotaan BIN remaja 17 tahun dengan kemampuan di atas normal itu menyebar usai wawancara stasiun televisi di hari pemakaman Gayatri, Sabtu (25/10/2014) di Ambon.
“Gayatri cerita, pernah di latih BIN. Pada tanggal 19 september, pulang ke Ambon. Dia menceritakan seperti itu, latihan seperti kungfu, bela diri, menembak,” kata ibunda Gayatri saat diwawancara.
Gayatri diketahui juga sebagai anak angkat Pangdam Brawijaya Eko Wiratmoko. Pangdam memilih untuk mengangkat Gayatri sebagai anak karena memiliki bakat menguasai 13 bahasa asing.
“Sejak tiga bulan terkahir, Gayatri telah direkrut sebagai anggota Badan Intelijen Negara (BIN),” ujar Dedi Darwis Wailissa, ayah kandung Gayatri, kepada wartawan, di Ambon, Sabtu (25/10/2014).
“Jadi yang jelas bahwa foto Gayatri ini sudah diterima sebagai anggota BIN. Saya perlu menjelaskan ini karena banyak yang bertanya Gayatri itu kerjanya apa dan fotonya itu apa,” ujarnya sambil menunjuk foto Gayatri yang mengenakan seragam BIN, seperti dilansir Tribunnews.
Dia melanjutkan, selama tiga bulan terakhir itu, Gayatri mengikuti berbagai latihan fisik di Cijantung, markas TNI di Jakarta, di bawah komando Panglima TNI Jenderal Muldoko,” ungkapnya.
Fakta itu diungkap Darwis saat memberi sambutan di hadapan pelayat di Markas Kodim 1504 Pulau Ambon, tempat jenazah disemayamkan. Namun dia tidak merinci apakah kematian Gayatri berkaitan dengan aktivitas fisik yang melelahkan itu.
“Kematian Gayatri disebabkan karena pecah pembuluh darah di otak yang menyebabkan dia mengalami koma selama beberapa hari sebelum akhirnya meninggal,” ungkap Dedi.
Diberitakan sebelumnya, jenazah Gayatri tiba di Kota Ambon, Maluku, pada Sabtu 25 Oktober 2014 pagi. Begitu tiba di Ambon, jenazah langsung dibawa ke masjid raya Alfatah Ambon, untuk dishalatkan.
Jenazah Gayatri lalu dimakamkan Taman Makam Bahagia, Kapahaha Kota Ambon. Tempat itu merupakan makam bagi anggota dan purnawirawan TNI dan Polri.
Fakta itu diungkap Darwis saat memberi sambutan di hadapan pelayat di Markas Kodim 1504 Pulau Ambon, tempat jenazah disemayamkan. Namun dia tidak merinci apakah kematian Gayatri berkaitan dengan aktivitas fisik yang melelahkan itu.
“Kematian Gayatri disebabkan karena pecah pembuluh darah di otak yang menyebabkan dia mengalami koma selama beberapa hari sebelum akhirnya meninggal,” ungkap Dedi.
Diberitakan sebelumnya, jenazah Gayatri tiba di Kota Ambon, Maluku, pada Sabtu 25 Oktober 2014 pagi. Begitu tiba di Ambon, jenazah langsung dibawa ke masjid raya Alfatah Ambon, untuk dishalatkan.
Jenazah Gayatri lalu dimakamkan Taman Makam Bahagia, Kapahaha Kota Ambon. Tempat itu merupakan makam bagi anggota dan purnawirawan TNI dan Polri.
sumber : lasdipo
0 komentar:
Posting Komentar