arrisalah13.blogspot.com - Bogor – Ustad Bachtiar Nasir menjelaskan bahwa tahun baru Hijriyah merupakan momentum untuk bekerja. Tidak sama dengan tahun baru Masehi, ini merupakan momentum untuk selalu melakukan perubahan.
“Kalau kita melihat dari sejarah hijrah ini, secara syariat menunjukkan bahwa, kita ini adalah umat yang melihat waktu sebagai momentum untuk bekerja. Bukan yang mengenang hari atau mengenang peristiwa tertentu,’ kata Ustad Bachtiar Nasir di sela-sela peringatan milad AQLIC di Bogor.
UBN lantas menjelaskan sejarah hijrahnya Nabi Muhammad, dan yang didirikan pertama kali adalah masjid. Menurut As Suhaily, disebutkan kata awwalu yaumin dalam al quran berkaitan dengan hijrah ini, karena terkait dengan pendirian masjidnya.
“Ini sekali lagi memepertegas bahwa ini bukanlah sebuah hari raya. Ini bukanlah peringatan waktu dan zaman atau peristiwa, tetapi lebih kepada tekanannya ketaqwaan yang kedua, setelah berkaitan dengan bekerja,” imbuh Bachtiar Nasir.
Ustad Bachtiar menambahkan tahun baru Islam ini tidak sama dengan tahun baru miladiyah. Dalam tahun baru miladiyah (tahun baru masehi) spiritual nashrani begitu kuat, berkaitan dengan kelahiran Isa Al Masih.
“Di Islam melihat ini adalah sebuah momentum hijrah, dimana kita harus selalu melakukan perubahan. Karena itu tidak ada doa khusus, tidak ada upacara khusus. Ini hanyalah proses zaman yang sedang berjalan,” terang ulama yang juga Sekjen MIUMI ini.
sumber : kiblat.net
0 komentar:
Posting Komentar