arrisalah13.blogspot.com - Washington – Amerika Serikat menyatakan cemas atas kemenangan Jabhah Nusrah (JN) di Idlib, Suriah mengatasi kelompok-kelompok oposisi yang didukungnya. Hal itu sangat mengkhawatirkan karena senjata-senjata yang dipasok dari AS bisa jatuh ke tangan kelompok cabang Al-Qaidah tersebut.
“Kami cemas dengan berita ini. Kami terus menyelidiki fakta-fakta di lapangan. Namun, kami belum bisa mengonfirmasi berita tersebut,” aku Jennifer Basaki, juru bicara Departemen Luar Negeri AS, Senin (03/11), kepada wartawan di Washington.
Basaki tidak menjelaskan seberapa besar kemungkinan senjata-senjata yang diberikannya kepada oposisi moderat Suriah jatuh ke tangan JN. Ia hanya menegaskan, pihaknya telah mengambil langkah-langkah yang lebih luas untuk mengurangi risiko bantuannya jatuh ke “tangan yang salah”.
Ia menambahkan bahwa pihaknya telah bekerja sama dengan oposisi Suriah pro AS mengawasi senjata-senjata yang telah diberikan kepada kelompok oposisi “moderat”. Bantuan persenjataan itu akan terus berlanjut dan sampai saat ini belum ada pikiran untuk menghentikannya, sebagaimana dikatakan Basaki.
Diberitakan Kiblat.net sebelumnya, mujahidin Jabhah Nushrah di Idlib berhasil memukul mundur kelompok oposisi moderat dukungan Amerika di Suriah, yaitu kelompok pimpinan Jamal Maarouf dan Harakat Hazm.
Kelompok Jamaal Maarouf, oposisi yang juga dikenal sebagai Front Revolusioner Suriah (SRF) dukungan Barat itu akhirnya kocar-kacir saat digempur habis dari markas mereka di Provinsi Idlib, Selasa (28/10) lalu, sebagaimana dilaporkan koresponden Jurnalis Islam Bersatu (JITU) di Suriah, Shakirullah.
SRF dikenal sebagai oposisi sekuler yang berjuang menegakkan demokrasi pro Barat di Suriah. Mereka terdiri dari milisi pimpinan Jamaal Maarouf, Harakat Hazm dan Nuruddin Zanky. Mereka merupakan tiga kelompok oposisi moderat dukungan Barat.
Sumber : KIblat.net / Al-Quds Al-Arabi
0 komentar:
Posting Komentar