(gambar, illustrasi)
( Khutbah Idul Fitri 1429,
di Masjid Al Azhar Kalimalang Bekasi ) Alhamdulillah pada pagi hari ini,
kita diberi kenikmatan dan kesempatan oleh Allah swt untuk
menyelesaikan ibadah puasa selama bulan Ramadhan. Kenikmatan ini harus
kita syukuri dengan sebaik-baiknya, sebagaimana firman Allah swt :
وَلِتُكْمِلُواْ الْعِدَّةَ وَلِتُكَبِّرُواْ اللّهَ عَلَى مَا هَدَاكُمْ وَلَعَلَّكُمْ تَشْكُرُونَ
“ Dan hendaklah kamu mencukupkan
bilangannya dan hendaklah kamu meng-agungkan Allah atas petunjuk-Nya
yang diberikan kepadamu, supaya kamu bersyukur.” ( Qs Al Baqarah : 185 )
Salah satu bentuk kesyukuran kita kepada
Allah swt adalah kita bertakbir, bertahmid dan bertasbih, meng-agungkan
kebesaran Allah swt,…
اللهُ اَكْبَرُ كَبِيْراً وَالْحَمْدُ ِللهِ
كَثِيْراً وَسُبْحَانَ اللهِ بُكْرَةً وَّأَصِيْلاً، لاَ إلَهَ اِلاَّ
اللهُ وَاللهُ اَكْبَرُ، اللهُ اَكْبَرُ وِللهِ الْحَمْدُ.
kita meng-agungkan Allah swt karena Dia
telah memberikan taufik dan hidayah-Nya kepada kita, sehingga kita bisa
menjadi orang Islam, menjadi orang beriman, menjadi pengikut nabi
Muhammad saw … Inilah kenikmatan yang paling besar dalam kehidupan kita
di dunia ini. Ini sesuai dengan firman Allah swt :
الْيَوْمَ أَكْمَلْتُ لَكُمْ دِينَكُمْ وَأَتْمَمْتُ عَلَيْكُمْ نِعْمَتِي وَرَضِيتُ لَكُمُ الإِسْلاَمَ دِينًا
“ Pada hari ini telah Ku-sempurnakan untuk
kamu agamamu, dan telah Ku-cukupkan kepadamu nikmat-Ku, dan telah
Ku-ridhai Islam itu sebagai agama bagimu.” ( Qs Al Maidah : 3 )
Allahu Akbar (3x), wa lillahil hamd
Ma’asyiral Muslimin yang dirahmati oleh Allah swt ….
Pada kesempatan pagi hari ini, marilah kita
merenungi salah satu firman Allah swt yang mengisahkan perjuangan nabi
Musa as beserta para pengikutnya ketika menghadapi kekejaman Fir’aun dan
balatentaranya, sebagaimana yang tersebut didalam surat Al A’raf
127-128 :
وَقَالَ الْمَلأُ مِن قَوْمِ فِرْعَونَ
أَتَذَرُ مُوسَى وَقَوْمَهُ لِيُفْسِدُواْ فِي الأَرْضِ وَيَذَرَكَ
وَآلِهَتَكَ قَالَ سَنُقَتِّلُ أَبْنَاءهُمْ وَنَسْتَحْيِـي نِسَاءهُمْ
وَإِنَّا فَوْقَهُمْ قَاهِرُونَ قَالَ مُوسَى لِقَوْمِهِ اسْتَعِينُوا
بِاللّهِ وَاصْبِرُواْ إِنَّ الأَرْضَ لِلّهِ يُورِثُهَا مَن يَشَاء مِنْ
عِبَادِهِ وَالْعَاقِبَةُ لِلْمُتَّقِينَ
“ Berkatalah pembesar-pembesar dari kaum
Fir'aun (kepada Fir'aun): "Apakah kamu membiarkan Musa dan kaumnya untuk
membuat kerusakan di negeri ini (Mesir) dan meninggalkan kamu serta
tuhan-tuhanmu?". Fir'aun menjawab: "Akan kita bunuh anak-anak lelaki
mereka dan kita biarkan hidup perempuan-perempuan mereka; dan
sesungguhnya kita berkuasa penuh di atas mereka".
Musa berkata kepada kaumnya: "Mohonlah
pertolongan kepada Allah dan bersabarlah; Sesungguhnya bumi (ini)
kepunyaan Allah; dipusakakan-Nya kepada siapa yang dihendaki-Nya dari
hamba-hamba-Nya. dan kesudahan yang baik adalah bagi orang-orang yang
bertakwa."( Qs Al A’raf : 127-128 )
Ma’asyiral Muslimin ….dari ayat di atas, kita bisa mengambil beberapa pelajaran, diantaranya adalah :
Pertama : Bahwa orang-orang yang berpegang
teguh dengan ajaran- ajaran Allah swt serta mengajak masyarakat untuk
kembali kepada Allah swt seringkali mereka menjadi korban penindasan
para penguasa. Pada ayat di atas Allah swt menerangkan bahwa Fir’aun dan
kroni-kroninya memberikan stigma kepada nabi Musa dan pengikutnya
dengan stigma negative. Mereka dituduh sebagai kelompok yang membuat
kerusakan di muka bumi ini, padahal justru sebaliknya, nabi Musa dan
para pengikutnya, begitu juga para ulama dan da’I, mereka sebenarnya
hanya menyampaikan perintah-perintah Allah swt, dan mengajarkan kebaikan
dan kebenaran kepada masyarakat, agar mereka bisa hidup bahagia dan
sejahtera di dunia ini dan di akherat kelak.
Kedua : Bagaimana sikap nabi Musa, ketika
mendapatkan tekanan-tekanan, penindasan demi penindasan serta
tuduhan-tuduhan yang tidak berdasar yang terus menerus dilancarkan oleh
Fir’aun dan kroni-kroninya ? Jawabannya seperti yang disebutkan oleh
Allah swt di atas bahwa beliau berwasiat kepada para pengikutnya dengan
tiga hal yang sangat penting, yang mana ketiga hal tersebut kalau kita
renungkan dan kita amalkan dalam kehidupan sehari-hari, insya Allah
kehidupan kita akan bahagia dan sejahtera, bahkan kita akan dijadikan
oleh Allah sebagai golongan yang akan beruntung dan mendapatkan
kemenangan di akhir kehidupan ini. Ketiga wasiat nabi Musa itulah yang
akan kita bahas pada pagi hari ini.
I .Selalu Meminta Pertolongan Kepada Allah Dalam Segala Keadaan
Wasiat nabi Musa yang pertama adalah :
اسْتَعِينُوا بِاللّه agar kita selalu meminta pertolongan kepada
Allah swt dalam segala masalah yang kita hadapi. Karena kita tidak akan
bisa melaksanakan ibadah dengan baik tanpa pertolongan Allah swt. Oleh
karenanya, Allah swt memerintahkan kita untuk membaca surat Al Fatihah
setiap harinya, paling tidak 17 kali, karena di dalamnya terdapat ajaran
untuk meminta pertolongan kepada Allah di dalam melaksanakan ibadah
sehari-hari, Allah berfirman :
إِيَّاكَ نَعْبُدُ وإِيَّاكَ نَسْتَعِينُ
“ Hanya Engkaulah yang kami sembah, dan hanya kepada Engkaulah kami meminta pertolongan.” ( Qs Al Fatihah : 5 )
Dalam ayat at tersebut, Allah swt telah
menggabungkan antara ibadah dengan isti’anah untuk bisa beribadat
dengan baik : ( meminta pertolongan ). Hal itu menunjukkan bahwa tidak
mungkin kita bisa melaksanakan ibadah dengan baik tanpa adanya
pertolongan dari Allah swt. Oleh karena itu, Rosulullah saw selalu
memohon pertolongan kepada Allah swt agar diteguhkan hatinya
اللهم أعني على ذكرك وشكرك وحسن عبادتك
“ Ya Allah, tolonglah aku agar aku bisa
selalu berdzikir mengingat-Mu, dan agar aku selalu bersyukur terhadap
nikmat-nilmat-Mu, serta agar aku selalu bisa beribadah dengan baik
kepada-Mu. “
Memohon pertolongan kepada Allah swt bisa
berwujud do’a dan dzikir, karena keduanya adalah wujud permintaan
pertolongan kepada Allah swt. Oleh karena itu dalam berbagai hal, Allah
swt selalu memerintahkan kepada kaum muslimin untuk banyak berdzikir dan
mengingat-Nya. Diantara keadaan-keadaan yang kita diperintahkan untuk
mengingat Allah swt adalah :
1/ Ketika menyelesaikan ibadah sholat dan bertebaran di muka bumi untuk mencari karunia Allah swt . Allah swt berfirman :
فَإِذَا قُضِيَتِ الصَّلَاةُ فَانتَشِرُوا
فِي الْأَرْضِ وَابْتَغُوا مِن فَضْلِ اللَّهِ وَاذْكُرُوا اللَّهَ
كَثِيرًا لَّعَلَّكُمْ تُفْلِحُونَ
“ Apabila telah ditunaikan shalat, maka
bertebaranlah kamu di muka bumi; dan carilah karunia Allah dan ingatlah
Allah banyak-banyak supaya kamu beruntung’ ( Qs Al Jum’at : 10 )
Dalam ayat di atas Allah menjelaskan kepada
kita bahwa keberuntungan di dalam menjalankan perniagaan, begitu juga
keberuntungan di dalam menjalani kehidupan yang lebih luas baik di dunia
maupun di akherat adalah dengan memperbanyak dzikir dan mengingat Allah
swt.
2/ Ketika menghadapi musuh di medan peperangan. Allah berfirman :
يأَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُواْ إِذَا لَقِيتُمْ فِئَةً فَاثْبُتُواْ وَاذْكُرُواْ اللّهَ كَثِيرًا لَّعَلَّكُمْ تُفْلَحُونَ
“ Hai orang-orang yang beriman. apabila
kamu memerangi pasukan (musuh), maka berteguh hatilah kamu dan sebutlah
(nama) Allah sebanyak-banyaknya, agar kamu beruntung.” ( Qs Al Anfal :
45 )
Dalam ayat tersebut, Allah swt menerangkan
bahwa salah satu unsur kemenangan di dalam medan peperangan adalah
selalu menyebut nama Allah swt sebanyak-banyaknya, karena kemenangan
semata-mata pemberian Allah swt bukan karena kekuatan dan kemampuan
kita.
3/ Ketika hati resah.
Allah swt memerintahkan kepada kaum
muslimin untuk selalu mengingat Allah swt dalam setiap saat agar hati
menjadi tenang. Allah swt berfirman :
الَّذِينَ آمَنُواْ وَتَطْمَئِنُّ قُلُوبُهُم بِذِكْرِ اللّهِ أَلاَ بِذِكْرِ اللّهِ تَطْمَئِنُّ الْقُلُوبُ
“ (yaitu) orang-orang yang beriman dan
hati mereka manjadi tenteram dengan mengingat Allah. Ingatlah, hanya
dengan mengingat Allah-lah hati menjadi tenteram.” ( Qs Ar Ra’du : 28 )
II. Sabar Adalah Bekal Untuk Menjadi Pemimpin
Allahu Akbar (3x), wa lillahil hamd….
Ma’asyiral Muslimin….
Wasiat nabi Musa as yang kedua adalah :
agar kita selalu bersabar di dalam menghadapi ujian dan cobaan yang
menimpa diri kita. Untuk melatih kesabaran tersebut, Allah swt
mewajibkan kita sebagai kaum muslimin untuk berpuasa penuh pada bulan
Ramadhan dengan tujuan agar kita menjadi orang-orang yang bertaqwa .
Sebagaimana firman-Nya :
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُواْ كُتِبَ عَلَيْكُمُ الصِّيَامُ كَمَا كُتِبَ عَلَى الَّذِينَ مِن قَبْلِكُمْ لَعَلَّكُمْ تَتَّقُونَ
“ Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan
atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu
agar kamu bertakwa”( Qs Al Baqarah: 183 )
Di dalam ibadah puasa, kita dilatih untuk
bersabar dan menahan diri…. karena tidak mungkin seseorang bisa
menyelesaikan ibadah puasa ini kecuali dengan kesabaran yang penuh,
bagaimana tidak ? seseorang yang berpuasa bersabar menahan rasa lapar
dan haus… bersabar meninggalkan hal-hal yang membatalkan puasa walaupun
pada asalnya sesuatu itu mubah… dan ini berlangsung satu bulan penuh.
Maka dengan modal kesabaran ini seseorang diharapkan menjadi orang-orang
yang bertaqwa …karena salah satu arti taqwa adalah menahan diri dari
apa-apa yang dilarang oleh Allah swt.
Untuk mencapai ketaqwaan tersebut, selain
dengan kesabaran menjalankan ibadah puasa, begitu juga harus dilalui
dengan kesabaran di dalam menjalankan ibadah sholat, karena sholatpun
tidak mungkin dilakukan dengan sempurna dan khusu’ sesuai dengan rukun
dan syarat-syaratnya kecuali dengan kesabaran yang penuh. Allah
memerintahkan kepada seluruh orang tua untuk mendidik anaknya dengan
sabar agar mereka terus mengerjakan ibadah sholat :
وَأْمُرْ أَهْلَكَ بِالصَّلَاةِ وَاصْطَبِرْ عَلَيْهَا لَا نَسْأَلُكَ رِزْقًا نَّحْنُ نَرْزُقُكَ وَالْعَاقِبَةُ لِلتَّقْوَى
“ Dan perintahkanlah kepada keluargamu
mendirikan shalat dan bersabarlah kamu dalam mengerjakannya. Kami tidak
meminta rezki kepadamu, kamilah yang memberi rezki kepadamu. dan akibat
(yang baik) itu adalah bagi orang yang bertakwa.” ( Qs Toha : 132 )
Hal ini dikuatkan oleh firman Allah swt :
وَاسْتَعِينُواْ بِالصَّبْرِ وَالصَّلاَةِ
وَإِنَّهَا لَكَبِيرَةٌ إِلاَّ عَلَى الْخَاشِعِينَ الَّذِينَ يَظُنُّونَ
أَنَّهُم مُّلاَقُو رَبِّهِمْ وَأَنَّهُمْ إِلَيْهِ رَاجِعُونَ
" Dan mintalah pertolongan ( kepada ) Allah
dengan sabar dan sholat. Dan sesungguhhya yang demikian itu sungguh
berat, kecuali bagi orang-orang yang khusu' , ( yaitu ) orang-orang
yang menyakini , bahwa mereka akan menemui Robb-nya dan bahwa mereka
akan kembali kepad-Nya " ( QS Al Baqarah : 45 -46 )
Ayat di atas menunjukkan bahwa mengerjakan
sholat dengan sempurna sungguh sangat berat kecuali bagi orang-orang
yang khusu’, yaitu mereka yang yakin bahwa mereka akan kembali kepada
Allah swt.
Bahkan Allah swt telah menjelaskan kepada
kita bahwa pahala yang besar disisi Allah tidak bisa diraih kecuali
dengan beriman dan beramal sholeh dan tidak ada yang mampu mengerjakan
itu kecuali orang-orang yang sabar.
وَقَالَ الَّذِينَ أُوتُوا الْعِلْمَ
وَيْلَكُمْ ثَوَابُ اللَّهِ خَيْرٌ لِّمَنْ آمَنَ وَعَمِلَ صَالِحًا وَلَا
يُلَقَّاهَا إِلَّا الصَّابِرُونَ
“ Berkatalah orang-orang yang dianugerahi
ilmu: "Kecelakaan yang besarlah bagimu, pahala Allah adalah lebih baik
bagi orang-orang yang beriman dan beramal saleh, dan tidak diperoleh
pahala itu, kecuali oleh orang- orang yang sabar".( Qs Qashas : 80 )
Salah satu unsur-unsur yang menentukan
kemenangan umat Islam di dalam peperangan adalah bersabar, karena Allah
selalu bersama orang-orang yang sabar .
يأَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُواْ إِذَا
لَقِيتُمْ فِئَةً فَاثْبُتُواْ وَاذْكُرُواْ اللّهَ كَثِيرًا لَّعَلَّكُمْ
تُفْلَحُونَ وَأَطِيعُواْ اللّهَ وَرَسُولَهُ وَلاَ تَنَازَعُواْ
فَتَفْشَلُواْ وَتَذْهَبَ رِيحُكُمْ وَاصْبِرُواْ إِنَّ اللّهَ مَعَ
الصَّابِرِينَ
“ Hai orang-orang yang beriman. apabila
kamu memerangi pasukan (musuh), maka berteguh hatilah kamu dan sebutlah
(nama) Allah sebanyak-banyaknya, agar kamu beruntung dan taatlah kepada
Allah dan Rasul-Nya dan janganlah kamu berbantah-bantahan, yang
menyebabkan kamu menjadi gentar dan hilang kekuatanmu dan bersabarlah.
Sesungguhnya Allah beserta orang-orang yang sabar.” ( Qs Al Anfal :
45-46 )
Dari keterangan ayat-ayat di atas, kita bisa menyimpulkan beberapa hal seperti di bawah ini :
Pertama : Bahwa tujuan diwajibkannya kita
berpuasa adalah supaya kita bisa menjadi orang yang bertaqwa. Salah satu
hikmahnya bahwa dengan puasa kita dilatih untuk bersabar. Jadi dengan
sabar kita akan sampai pada derajat ketaqwaan.
Kedua : Sarana untuk melatih kesabaran
bukan hanya terdapat dalam puasa saja, akan tetapi terdapat juga dalam
ibadah-ibadah lain, seperti sholat, dan jihad di jalan Allah swt serta
amal-amal sholeh yang lain.
Ketiga ; Ternyata kita dapatkan bahwa
kesabaran bisa mengantarkan kaum muslimin pada kemenangan di dalam medan
peperangan. Begitu juga bisa mengantarkan kepada kemenangan melawan
hawa nafsu, maka ketika telah menyelesaikan puasa selama satu bulan
penuh, kita diperintahkan untuk merayakan kemenangan tersebut pada hari
raya Idul Fitri seperti ini, di mana umat Islam kembali lagi kepada
fitrahnya setelah satu bulan berperang dan mampu mengalahkan
syetan-syetan.
Keempat : Dengan kesabaran ini pula umat
Islam, bahkan umat-umat yang lalu berhak menjadi pemimpin di dunia ini.
Lihatlah bagaimana Allah swt berfirman :
وَجَعَلْنَا مِنْهُمْ أَئِمَّةً يَهْدُونَ بِأَمْرِنَا لَمَّا صَبَرُوا وَكَانُوا بِآيَاتِنَا يُوقِنُونَ
Dan Kami jadikan di antara mereka itu
pemimpin-pemimpin yang memberi petunjuk dengan perintah Kami ketika
mereka sabar dan mereka meyakini ayat-ayat kami.” ( Qs As Sajdah 24 )
Berkata para ulama berdasarkan ayat ini :
إنما تنال الولاية بالصبر و اليقين
“ Sesungguhnya kepemimpinan itu didapat dengan sabar dan keyakinan “
Imam Qurtubi menjelaskan di dalam tafsirnya
bahwa yang dimaksud para pemimpin pada ayat di atas adalah para nabi
dan rosul, karena mereka selalu sabar di dalam melaksanakan
perintah-perintah Allah, bersabar di dalam menjauhi
larangan-larangan-Nya serta sabar dengan segala ujian dan cobaan yang
menimpa mereka.
Hal ini dikuatkan dengan firman Allah swt :
وَأَوْرَثْنَا الْقَوْمَ الَّذِينَ كَانُواْ
يُسْتَضْعَفُونَ مَشَارِقَ الأَرْضِ وَمَغَارِبَهَا الَّتِي بَارَكْنَا
فِيهَا وَتَمَّتْ كَلِمَتُ رَبِّكَ الْحُسْنَى عَلَى بَنِي إِسْرَآئِيلَ
بِمَا صَبَرُواْ وَدَمَّرْنَا مَا كَانَ يَصْنَعُ فِرْعَوْنُ وَقَوْمُهُ
وَمَا كَانُواْ يَعْرِشُونَ
“ Dan Kami pusakakan kepada kaum yang telah
ditindas itu, negeri-negeri bahagian timur bumi dan bahagian baratnya
yang telah Kami beri berkah padanya. dan telah sempurnalah perkataan
Tuhanmu yang baik (sebagai janji) untuk Bani Israil disebabkan kesabaran
mereka. dan Kami hancurkan apa yang telah dibuat Fir'aun dan kaumnya
dan apa yang telah dibangun mereka “ .(Al A’raf : 135 )
Ayat di atas menjelaskan beberapa masalah :
Pertama : Allah berjanji akan memberikan
kemenangan dan kekuasaan bagi orang-orang yang tertindas di belahan bumi
manapun juga, baik di belahan timur maupun barat. Ini sesuai juga
dengan firman Allah swt :
وَنُرِيدُ أَن نَّمُنَّ عَلَى الَّذِينَ اسْتُضْعِفُوا فِي الْأَرْضِ وَنَجْعَلَهُمْ أَئِمَّةً وَنَجْعَلَهُمُ الْوَارِثِينَ
“ Dan Kami hendak memberi karunia kepada
orang-orang yang tertindas di bumi (Mesir) itu dan hendak menjadikan
mereka pemimpin dan menjadikan mereka orang-orang yang mewarisi (bumi)” (
Qs Al Qashas : 5 )
Kedua : Selain itu, Allah juga berjanji
akan memberkati bumi yang akan ditempati orang-orang yang menang tadi
dengan ditumbuhkannya berbagai macam tumbuh-tumbuhan dan buah-buahan.
Inilah yang dimaksud bumi yang diberkati oleh Allah swt : (الَّتِي
بَارَكْنَا فِيهَا )
Ketiga : Itu semua bisa teralisir dan terwujud dengan syarat : mereka harus bersabar menghadapi berbagai ujian dan cobaan.
Keempat : Allah akan menghancurkan kerajaan
dan kekuasaan orang-orang yang dzalim berikut bangunan-bangunan yang
selama ini mereka bangun.
sumber : http://www.ahmadzain.com
0 komentar:
Posting Komentar