Senin, 07 Oktober 2013

Syiah Nodai Islam, Lebih Bahaya Daripada Narkoba


By on 20.05



Ustadz Farid Okbah saat memberikan paparan tentang Syiah di AQL, Jakarta. (foto: Randy/BumiSyam)
Ustadz Farid Okbah saat memberikan paparan tentang Syiah di AQL, Jakarta. (foto: Randy/BumiSyam)









arrisalah13.blogspot.com - Jakarta – Semua ajaran Syiah berasal dari sikap berlepas diri dari kekhalifan Abu Bakar, Umar bin Khattab dan Utsman bin Affan sebelum kekhalifahan Ali bin Abi Thalib radhiyallahu anhum.

Syiah menganggap seharusnya Ali bin Abu Thalib yang paling utama naik menjadi khalifah setelah wafatnya Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam.
Pakar kajian Syiah dari Majelis Intelektual Ulama Muda Indonesia (MIUMI), Ustadz Farid Okbah, mengatakan para Syiah telah berlepas diri dari tiga khalifah sebelum Ali bin Abu Thalib RA. Mereka pun berlepas diri dari siapa yang tidak meyakini keutamaan Ali RA.
“Sikap ini disebut tabari, dan mereka mengganggap Abu Bakar, Umar dan Utsman RA telah mengambil hak Ali RA,” kata Ustadz Farid saat memaparkan tentang Syiah di acara Cara Gampang Mengenal Syiah di aula Ar-Rahman Quranic Learning Center, Jakarta, Minggu (06/09).
Menurutnya, apa yang dilakukan oleh para penganut Syiah sekarang bukan sekadar sesat menyesatkan ajaran agama, namun sudah termasuk ke dalam kategori penistaan dan penodaan agama. “Ini harus dilawan dengan membentuk tim advokat yang canggih dan menuntu atas apa yang mereka lakukan terhadap Islam,” lanjut Ustadz Farid.
Dia melanjutkan, dalam kitab pedoman kaum Syiah, yaitu Ushul Kafi, dikatakan bahwa jumlah ayat Al Quran yang sebenarnya sebanyak 17 ribu ayat. Artinya, mereka mengatakan kitab Al Quran yang dipegang oleh kaum Muslim dan diturunkan oleh Allah kepada Nabi Muhammad SAW tidak lengkap.
“Ini jelas penodaan agama. Syiah lebih bahaya dari narkoba. Sayangnya pemerintah Indonesia memberikan izin penyebaran ajaran Syiah di negeri dengan cara meresmikan ormas-ormas Syiah berdiri,” tegas Ustadz Farid.
“Diamnya Istana Negara dan merajalelanya Syiah di Indonesia bisa dikatakan merupakan hasil lobi-lobi para tokoh Syiah terhadap pemerintah,” simpulnya.
sumber : bumisyam

0 komentar:

Posting Komentar