Serangan diawali dengan bom syahid oleh Abu Muadz Al-Himshi yang menghancurkan garis pertahanan terdepan pasukan Nushairiyah di desa Jib Jandali. Dua orang anggota regu serbu Jabhah Nushrah kemudian menghabisi sisa-sisa tentara Nushairiyah yang lolos dari serangan bom syahid. Keduanya lalu menguasai sejumlah bangunan strategis di garis pertahanan pertama musuh.
Setelah itu regu-regu serbu mujahidin menyerbu masuk ke dalam desa Jib Jandali. Untuk memecah konsentrasi musuh, mujahidin menembakkan 13 roket Grad ke pertahanan pasukan Nushairiyah di desa Az-Zahra’ yang bersebelahan dengan desa Jib Jandali. Regu artileri mujahidin juga memutus jalur pengiriman bantuan militer bagi pasukan Nushairiyah dengan tembakan mortar dan meriam rakitan lokal.
Serangan gabungan mujahidin ini menewaskan lebih dari 70 tentara Pertahanan Nasional Nushairiyah. Penduduk Nushairiyah di desa Az-Zahra’ mulai mengungsi akibat desanya dihantam roket-roket mujahidin. Serangan gabungan ini sangat mengejutkan pasukan rezim Nushairiyah dan milisi Syiah yang selama dua tahun terakhir telah mengepung kota Homs.
Dengan nama Allah Yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang
logo JN
Penjelasan no. 484
Peperangan “dan menyembuhkan [sakit hati] dalam dada kaum yang beriman” di Homs yang terkepung
Segala puji bagi Allah Yang menjanjikan bagi mujahidin di jalan-Nya balasan paling baik [surga] dan tambahan [melihat kepada wajah Allah] dan menjadikan usaha mengobarkan semangat jihad kaum mukmin sebagai sebuah ibadah. Shalawat dan salam semoga senantiasa dilimpahkan kepada nabi yang diutus dengan pedang menjelang hari kiamat, juga kepada keluarga dan sahabatnya para pemilik akal sehat dan kepeloporan. Amma ba’du.
Komando peperangan:
  1. Jabhah Nushrah sebagai perencana, pengatur dan pemimpin peperangan
  2. Beberapa kelompok jihad lain ikut dalam operasi peperangan.
Target-target peperangan:
  1. Masuk ke desa Jib Jandali yang bersebelahan dengan desa Nushairiyah, Az-Zahra’, di kota Homs yang terkepung, menguasai wilayah yang memiliki nilai sangat strategis, dan menghubungkan jalan-jalan rayanya dengan menempatkan para sniper sehingga berada dalam jangkauan tembakan mujahidin.
  2. Menolak serangan besar-besaran rezim Nushairiyah terhadap kota Homs yang terkepung dengan melakukan operasi militer surprise yang bisa membalikkan situasi dan mengacau balaukan planing mereka.
  3. Menghukum musuh-musuh Allah yang menghalalkan kehormatan-kehormatan dan menodai harga diri para wanita muslimah yang suci, khususnya di kota Homs yang terluka.
  4. Meninggikan moril juang mujahidin di kota Homs yang terkepung, setelah pihak-pihak tertentu enggan menolong mereka, meskipun mujahidin mengalami kelaparan yang berat, kesulitan dan penderitaan. Hanya kepada Allah kita memohon pertolongan.
Kronologi peperangan:
Peperangan dimulai pada hari Sabtu pagi, 19 Jumadil Akhirah 1435 H/19 April 2014 M dengan berangkatnya pelaku serangan syahid, al-akh Abu Mu’adz Al-Himshi [semoga Allah menerimanya] untuk menghantam basis pertahanan terdepan pasukan rezim Nushairiyah suriah dan menghancurkannya, sehingga ia bisa membuka jalan bagi masuknya regu serbu berani mati untuk “membersihkan” sisa-sisa pasukan Nushairiyah pada basis pertahanan terdepan mereka.
Dari sana regu serbu berani mati mujahidin menguasai beberapa bangunan yang di bawahnya telah dibuat terowongan untuk jalur pengiriman bantuan bagi regu serbu mujahidin dan penarikan mundur mereka, setelah itu akan dikirim beberapa regu serbu berani mati. Mereka menyerbu masuk dan membebaskan beberapa bangunan menurut rencana yang telah digariskan.
Seperti rencana semula, al-akh Abu Mu’adz Al-Himsi [semoga Allah menerimanya] melaksanakan serangan syahid terhadap targetnya. Setelah itu dua orang anggota regu serbu berani mati berhasil maju ke tengah barisan pasukan Nushairiyah dan menewaskan sisa-sisa tentara Nushairiyah yang lolos dari serangan bom syahid.
Setelah itu keduanya mengefektifkan fungsi terowongan, dimana seorang anggota regu serbu berani mati tersebut kembali ke tengah mujahidin dengan selamat. Setelah itu regu-regu serbu mujahidin memulai penyerbuan, bersamaan waktunya mujahidin dari dalam kota Homs yang terkepung membombardir secara massif pasukan Nushairiyah dengan tembakan meriam Hawan dan meriam rakitan lokal.
Pada waktu yang bersamaan mujahidin membombardir markas-markas milisi Syiah dalam desa Nushairiyah, Az-Zahra’, dan basis-basis pertahanan Pasukan Pertahanan Nasional Nushairiyah dengan tembakan 13 buah roket Grad. Mujahidin menembakkannya dari luar kota Homs yang terkepung untuk menghantam jalur pengiriman bantuan militer rezim bagi desa Nushairiyah, Jib Jandali, dan mempermudah penyerbuan maju regi-regu serbu mujahidin terhadap bangunan-bangunan dalam desa Jib Jandali.
Hasil peperangan:
  1. Menewaskan lebih dari 70 tentara Pasukan Pertahanan Nasional Nushairiyah.
  2. Menghancurkan sebuah tank BMP dan sebuah mobil yang dilengkapi senjata mesin kaliber 14,5 mm.
  3. Merebut beberapa senjata ringan, amunisi dan makanan.
  4. Menimbulkan ketakutan pada penduduk Nushairiyah, khususnya penduduk desa Az-Zahra’ sehingga mereka mengungsi ke gunung-gunung dan wilayah pedalaman.
  5. Mengangkat moral tempur mujahidin di Homs yang terkepung.
Allah Maha Melaksanakan perkara-Nya dan Allah Maha Kuasa untuk memenangkan mujahidin meskipun sarana-sarana materi di bumi telah terputus dari mujahidin. Maka hanya sarana-sarana dari Allah semata yang tersisa dan berperan. Segala puji bagi Allah Rabb seluruh alam.
Kami akan terus memerangi musuh kami, rezim Nushairiyah, dengan daya upaya dan kekuatan Allah semata, sampai blokade rezim Nushairiyah yang mengepung penduduk kami di Homs bisa dipatahkan, negeri ini bisa dibersihkan dan penduduk kami bisa merasa aman dari kejahatan rezim Nushairiyah.
Abu Mua'dz al-Himshi bersama kendaraan penuh bom, sebelum melakukan serangan syahid
Abu Mua’dz al-Himshi bersama kendaraan penuh bom, sebelum melakukan serangan syahid
Mobil Abu Mu'adz Al-Himshi diisi dengan beberapa ton bom
Mobil Abu Mu’adz Al-Himshi diisi dengan beberapa ton bom
Regu serbu berani mati Jabhah Nushrah sebelum berangkat dalam penyerangan ke desa Jib Jandali
Regu serbu berani mati Jabhah Nushrah sebelum berangkat dalam penyerangan ke desa Jib Jandali
Terowongan dipakai sebagai jalur pengiriman bantuan dan penarikan mundur regu serbu berani mati
Terowongan dipakai sebagai jalur pengiriman bantuan dan penarikan mundur regu serbu berani mati
Asap tebal membumbung tinggi pasca ledakan bom syahid
Asap tebal membumbung tinggi pasca ledakan bom syahid
Sebagian mayat tentara Nushairiyah di desa Jib Jandali
Sebagian mayat tentara Nushairiyah di desa Jib Jandali
Allah Maha Melaksanakan urusan-Nya akan tetapi kebanyakan manusia tidak mengetahuinya
Jabhah Nushrah
Yayasan Media Al-Manarah Al-Baidha’
Jangan melupakan kami dalam doa baik Anda
Segala puji bagi Allah Rabb seluruh alam
Rabu, 23 Jumadil Akhirah 1435 H
23 April 2014 M