arrisalah13.blogspot.com - Saudi - Pemerintah boneka Saudi ternyata tak jauh beda dengan pemerintah Orde Baru Soeharto. Selain menggencet dakwah, Saudi juga melakukan pembredelan atas terbitan-terbitan yang dianggap tak selaras dengan kekufuran pemerintah.
Para pemilik toko buku mengaku mendapat edaran dari kepolisian Saudi yang berisi perintah untuk tak lagi menjual buku-buku tulisan Shaikh Salman Al-Audah dan Shaikh Tariq Al-Suwaidan, 3 Juni 2014.
”Surat edaran itu bersifat tegas dan segera,” tukas seorang pemilik toko buku di Riyadh.
Saat ditanya apa alasan pelarangan, mereka menjelaskan jika kedua sheikh itu dianggap bersimpati kepada Ikhwanul Muslimin yang dicap sebagai organisasi teroris.
Para pemilik toko buku itu menyatakan terpaksa mengikuti kemauan kepolisian Saudi.
”Buku-buku Syaikh Salman Al-Audah dan Shaikh Tariq selalu masuk daftar best seller,” tambah pemilik toko buku itu.
Bulan Agustus 2013 lalu, Shaikh Tariq dipecat oleh pemilik TV Ar-Risalah, Pangeran Al-Waleed bin Tala. Ulama asal Kuwait yang punya 3juta follower Twitter itu tak boleh lagi tampil dalam acara keagamaan di TV Ar-Risalah.
Sementara itu, Shaikh Salman Al-Audah memang dikenal lama sebagai ulama yang mengkritik keras kebijakan-kebijakan Alu Saud. Maret 2013, beliau menuntut reformasi frontal ditubuh pemerintah Saudi sebelum terjadi gelombang kekerasan massal oleh umat Islam yang tak setuju dengan Alu Saud.
sumber : lasdipo
0 komentar:
Posting Komentar